FSPMI Lampung Apa Kabarmu?

Lampung,KPonline –  Mulai sekarang FSPMI Lampung harus punya sikap HANCUR atau BANGKIT melawan. FSPMI lampung mulai dari sekarang harus bergerak dan bangun dari tidur panjangnya

Selama 20 tahun ini, hanya melahirkan 2 faksi yang berbeda visi, yang satu terdiri dari orang-orang idealis, militan dan progresif, menginginkan agar organisasi bergerak sesuai Khitoh dan Girohnya, kepentingan anggota diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan.

Yang kedua berupaya mempertahankan dominasinya karena terkontaminasi oleh kepentingan external, dan sudah nyaman dengan pola kerja organisasi sebagai Serikat LBH, dan Serikat LSM.

Selama 20 tahun benar benar sudah dininabobokan

Sepertinya masih belum bisa berubah, mungkin kita masih harus bersabar menunggu waktu 5 s/d 15 tahun lagi. Baru bisa berubah dan kembali pada khitoh dan Girohnya FSPMI.

Karena untuk saat ini dominasinya masih kuat, terlebih saat ini PUK masih terbelah 2 faksi. Belum solid dan satu visi. S

Aksi penolakan terhadap rencana revisi UU 13/2003 hari kamis tanggal 15 Agustus kemarin masih terasa kurang maksimal dari segi jumlah anggota bahkan terkesan minim, banyak dari PUK SPA yang anggotanya tidak turun kejalan.

Padahal surat Instruksi DPP FSPMI pusat sudah dikeluarkan, dan di tindaklanjuti oleh Konsulat Cabang FSPMI Lampung Selatan dan Bandar Lampung dengan mengeluarkan surat instruksi organisasi kepada seluruh perangkat organisasi FSPMI lampung untuk bergerak melakukan aksi penolakan terhadap revisi UU ketenagakerjaan, namun belum mendapat respon yang sighnifikan dari anggota FSPMI lampung.

Ada banyak faktor yang membuat belum membaranya semangat perlawanan kaum buruh Lampung, yang salah satu faktornya adalah sosialisasi dari Pengurus PUK, atau memang semangat juang perlawanan kaum buruh di Lampung belum tumbuh.

Dari ujung Barat Lampung sampai Selatan sudah ada pergerakan, dan dapat terlihat dari aksi Penolakan Revisi UU ketenagakerjaan pada hari Kamis tanggal 15 Agustus 2019 di Disnakertras, Kantor DPRD dan Gubernur Lampung kemarin.

Dari evaluasi yang dilakukan terlihat bahwa selama 20 tahun keberadaan FSPMI di Lampung, terkesan bergerak lamban, karena kaderissasi tidak jalan dan mengalami stagnan. Terutama dalam hal pengembang mental dan Ideologi organisasi kepada anggota, sehingga marwah dan semangat perlawanan dan jiwa pejuang anggota tidak tumbuh dan berkembang secara optimal.

FSPMI terlahir dari Gen Perlawanan dan darahnya adalah darah pejuang. Marwah organisasi FSPMI di Lampung harus ditumbuh kembangkan, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama seluruh perangkat organisasi, dari tingkatan PUK, PC, KC dan DPW untuk bersatu dalam visi organisasi. Meletakan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi, Kelompok dan Golongan.

(Taat Badaruddin KC Lampung Selatan / Imron Amirudin KC Bandarlampung)