Bojonegoro KPonline,- Sebuah pepatah Jawa mengatakan “Kacang ora ninggal Lanjaran” yang maksudnya adalah tidak melupakan asal muasal sebuah keberhasilan.
Dalam hal ini FSPMI khususnya tidak boleh melupakan jasa jasa para pejuang yang telah membesar kan organisasi serta yang telah berjuang dengan sepenuh hati demi kesejahteraan rakyat, Pejuang tersebut bernama Chamim Tohari.
Chamim Tohari telah wafat pada 8 Januari 2015 yang lalu,dan kepergian nya menjadi pukulan yang menyesakkan dada kawan kawan serta kaum buruh yang telah menganggapnya sebagai sosok guru.
Sekretaris PUK FSPMI PT PARIN , Narwoko bahkan menyebutkan meskipun Almarhum tidak memiliki titel SH namun dirinya mampu menguasai proses perundangan yang berlaku,piawai membuat konsep serta menjadi ujung tombak terdepan saat aksi demonstrasi.
Bentuk ” Kacang Ora Ninggal Lanjaran ” diwujudkan FSPMI dengan membiayai keluarga yang ditinggalkannya ,memberikan santunan hingga anaknya besar,serta pada kesempatan Sabtu (27/04) FSPMI juga menyerahkan Santunan secara langsung melalui Ketua PC SPL FSPMI Kab Sidoarjo Heri Novianto kepada istri almarhum.Santunan tersebut berasal dari hasil “Topi Walik” atau patungan yang di kumpulkan dari beberapa PUK serta pengurus Takmir Masjid dilingkungan perusahaan PT Parin.
Penyerahan ini merupakan agenda rutin tahunan FSPMI guna memperingati Hari Buruh Sedunia yang dilaksanakan di Padangan , Bojonegoro Jawa Timur.
(Khoirul Anam)