FSPMI Jawa Timur : Tidak Ada Perjuangan May Day Yang Sia-sia

Surabaya, KPonline – Ribuan massa aksi FSPMI Jawa Timur, yang rencananya akan memperingati May Day, tertahan di kantong-kantong buruh di masing-masing daerah di Jawa Timur, Sabtu (01/05/2021).

Sebaran massa FSPMI terdiri dari Surabaya 500 massa di Omah Perjuangan, 400 buruh Sidoarjo disekitar perusahaan PT. Pakarti Riken, Pasuruan 250 massa berkumpul di Depan PT. JAI. Sedangkan di Mojokerto, 250 massa FSPMI terkonsentrasi di Kawasan Industri Ngoro dan di Gresik 50 massa.

Di luar ring 1, beberapa daerah juga siap meluncur ke pusat kota Surabaya, seperti Tuban dengan 300 massa, Jember 25 orang dan beberapa daerah lainnya.

Namun karena berbagai pertimbangan dan malamnya adanya kesepakatan dengan Kepolisian Daerah bersama gugus Covid Jawa Timur. Ribuan massa FSPMI, terpaksa dilarang melakukan aksi di Surabaya. Tak ayal, ribuan massa tertahan dan menggelar aksi di daerah masing-masing.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Jawa Timur Pujianto, menjelaskan pada media terkait pembatalan aksi tersebut.

“Pada H-1 pelaksanaan May Day, kita dipanggil di ke Polda untuk koordinasi, hingga tengah malam, barulah diputuskan pembatalan aksi di Surabaya. Hanya diperbolehkan 75 orang massa Surabaya, aksi di kantor Disnaker Propinsi,” Terangnya.

Menurut Pujianto, tidaklah benar, jika ada yang mengatakan aksi buruh hari ini adalah karena kurang koordinasi dan tidak mematuhi Protokol Kesehatan.

“Ketika mereka semua tidur, kita masih berjuang. Banyak konsep, draft yang telah kita sampaikan dan mendapatkan progres yang signifikan. Perjuangan May Day ini tidak ada yang sia-sia, aksi demonstrasi juga tidak kali ini saja,” tutupnya.

Dari 8 tuntutan May Day, beberapa hal telah disepakati dan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Untuk itulah aksi besar buruh yang rencananya digelar di depan DPRD Jawa Timur dibatalkan. (Ipang Sugiasmoro)