Dia yang Terdampar di Leuwigajah Cimahi

Cimahi, KPonline – Dalam perjalanannya dari kota Serang (Banten) ke kota Bandung (Jawa Barat), dia terdampar di sebuah jembatan di kawasan Leuwigajah Cimahi.

Adalah Kahar S. Cahyono, seorang aktivis dan pimpinan sebuah Media Buruh yang di kenal dengan kepiawaiannya dalam memberitakan pergerakan buruh.

Sejak pagi buta, dia sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk kunjungannya ke Bandung dalam rangka mengisi acara pendidikan dan pelatihan menulis media yang di selenggarakan di sekretariat bersama KC FSPMI Bandung Raya di jl. H Haris Baros Cimahi.

Dalam perjalannya menggunakan kendaraan umum. Tak sedikitpun menyurutkan semangatnya untuk memberikan ilmu pada orang lain terkait cara penulisan atau menjadi seorang penulis dalam media.

Walaupun terdampar di sebuah jembatan di kawasan Leuwigajah Cimahi, namun akhirnya bisa sampai juga di tempat tujuan.

Ada sebuah ungkapan, “Tuliskan apa yang kamu fikirkan, dan jangan memikirkan apa yang hendak kamu tuliskan”.

Menulis dalam sebuah media merupakan sesuatu hal yang tak pernah ada batasnya selama kita memiliki ide untuk menulis.

Untuk sebagian orang, mungkin menulis adalah hal yang sangat sulit untuk di lakukan padahal menulis adalah sesuatu yang bisa dan biasa di lakukan tanpa kita sadari.

Dalam menyampaikan materinya, kahar mengatakan bahwa menulis harus di awali dengan rasa cinta. Seperti halnya kita mencintai seseorang, menulispun memerlukan proses yang memang tidak mudah dan instan.

Satu hal yang wajib di miliki oleh seorang penulis adalah memiliki karakter yang kuat dalam penyampaian sebuah tulisan, seperti bahasa atau kalimat yang dapat membuat orang tertarik untuk membaca tulisan kita.

Karakter yang kuat tersebut bisa kita sampaikan dalam sebuah judul karena judul merupakan bagian awal yang bisa membuat orang berkeinginan untuk mengetahui apa isi dari tulisan tersebut tentu saja dengan kata dan kalimat yang singkat, padat dan menarik atau membuat orang penasaran.

Sungguh luar biasa, pengalaman dan pelajaran yang sangat berarti yang di sampaikan oleh Kahar mampu membuat para peserta pendidikan mengetahui bahwa menulis itu sebenarnya bukan hal yang sulit dan menakutkan, namum menulis merupakan hal yang menyenangkan yang selalu dilakukan tanpa kita sadari. ( Boy )