Bekasi, KPonline – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bekasi dari jalur independen Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono mendapatkan dana politik dari jaringan relawan yang tersebar di seluruh Kabupaten Bekasi.
Sejak masa pra pengumpulan KTP, jaringan relawan Obon telah bergerak sampai pada masa kampanye saat ini. Hal tersebut tentu membutuhkan banyak biaya politik.
Mengenai hal tersebut, Obon mengatakan, kalau dihitung nominal biaya politik yang sudah dikeluarkannya sampai detik ini mencapai miliaran, itu dihitung sejak setengah tahun lalu.
“Selama itu, hampir setiap hari relawan bergerak. Kalau kita kalkulasi nih ya. Setiap hari itu bisa 10-15 titik kita ngerap KTP. Satu titik itu sekitar 3-15 orang. Kita rata-ratain lah. Sehari berarti bisa sekitar 50-100 orang relawan yang turun.,” jelasnya.
“Coba dihitung biaya transportasi dan makan mereka. Kalau satu orang 50 ribu aja itu bisa sampai Rp2,5 juta—Rp5 juta. Itu satu hari. Kalikan setahun aja, 360 hari, udah milyaran pastinya. Belum biaya konsolidasi. Belum lagi pas kemarin verifikasi faktual,” sambung aktivis buruh tersebut.
Mengenai biaya politik, sampai saat ini Obon mengaku ia dan wakilnya yang paling banyak mengeluarkannya.
“Tapi semua itu kan murni dari relawan sendiri. Kadang mereka patungan. Saya tak mengeluarkan uang untuk mereka. Jadi mungkin saya adalah calon paling tidak punya beban untuk mengembalikan modal politik,” imbuhnya.
Lanjutnya, yang ia lakukan hanya harus bekerja untuk rakyat. Mengabdi pada kepentingan rakyat. Karena biaya politik saya sepenuhnya bersumber dari rakyat. (*)
