Buruh Pabrik Itu Bukan Robot-robotan

Bogor, KPonline – Di media-media sosial, beberapa hari yang lalu beredar meme tentang sindiran terhadap kinerja dan kebijakan pemerintah. Sindiran tersebut ditujukan kepada pihak pemerintah tentang belum diliburkannya pabrik-pabrik yang mempekerjakan ratusan atau bahkan mungkin ribuan buruh didalam pabriknya. Meme tersebut kira-kira berbunyi begini, “Buruh Pabrik tidak diliburkan, karena buruh pabrik terbuat dari umbi-umbian, kacang-kacangan, dan juga robot-robotan”. Satir. Tapi begitulah realitanya.

Karena hingga saat ini, ada ribuan bahkan mungkin jutaan buruh yang bekerja dipabrik-pabrik. Dan hingga saat ini, ribuan dan bahkan mungkin jutaan buruh pabrik tersebut, masih saja bekerja. Hal ini dikarenakan, surat himbauan yang dikeluarkan pihak pemerintah pusat maupun pihak pemerintah daerah, tidak spesifik dalam pelaksanaan Social Distancing. Karena hanya pekerja kantoran, anak-anak sekolah dan kampus-kampus saja yang secara spesifik diliburkan. Sedangkan untuk buruh-buruh yang bekerja dipabrik-pabrik dan sektor manufaktur lainnya, hanya bisa gigit dua jari.

Bacaan Lainnya

Mereka masih harus terus bekerja, dibawah tekanan target produksi dan bayang-bayang wabah dan penyebaran serta penularan virus Corona atau yang biasa disebut dengan virus Covid-19. Hal ini tentu saja meresahkan dan juga mengkhawatirkan bagi buruh-buruh pabrik tersebut. Siapa yang bisa mempertanggung jawabkan, jika dalam beberapa hari kedepan, ada ribuan atau bahkan mungkin saja, ada jutaan buruh pabrik yang terpapar dan terjangkit virus Covid-19.

Siapakah yang akan ditunjuk batang hidungnya oleh buruh-buruh pabrik tersebut ? Pemilik pabrik ? Management perusahaan dimana mereka bekerja ? Pihak pemerintah pusat atau pemerintah daerah, yang dinilai lambat dalam mengantisipasi wabah dan penyebaran virus Covid-19 ? Ataukah pengurus-pengurus serikat pekerja atau serikat buruh, yang ternyata banyak juga yang tidak tanggap dalam menghadapi bencana global ini ?

Jika dalam beberapa hari kedepan, jutaan buruh pabrik belum diliburkan juga, maka itu artinya, meme yang selama ini beredar di media sosial, benar adanya. Kalau buruh-buruh pabrik, selama ini hanya dianggap sebagai umbi-umbian, kacang-kacangan atau hanya sekedar robot-robotan.

Jika sudah seperti itu, masihkah buruh-buruh pabrik yang ada di Indonesia ini diam seribu bahasa ? Tanpa mampu melakukan apa-apa ? Ya, buruh-buruh yang saat ini masih bekerja dipabrik-pabrik, memang membutuhkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Ya, buruh-buruh pabrik tersebut, masih ingin terus bekerja, untuk keberlangsungan hidup mereka dan keluarga mereka. Akan tetapi hal tersebut, tidak akan ada artinya, jika buruh-buruh tersebut jatuh sakit karena terpapar dan terjangkit virus Corona. Dan tentu saja, kerugian juga akan dirasakan oleh pihak perusahaan pada nantinya.

Wahai kaum umbi-umbian, kacang-kacangan, dan robot-robotan. Selamatkan dirimu, selamatkan keluargamu, maka kamu juga akan menyelamatkan pabrik-pabrik dimana kamu bekerja.

Pos terkait