Buruh FSPMI Gagalkan Upaya PT. Crown Headwear Batam Jual Aset Perusahaan

Batam,KPonline – Malam ini (16/4/2018) ketegangan  terjadi di PT. Crown Headwear & Knitting Mill saat di duga pemilik perusahaan akan kembali mengangkut keluar puluhan mesin produksi.

Kejadian ini di ketahui oleh salah seorang karyawan di perusahaan tersebut. Dan langsung saja puluhan orang buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia ( FSPMI ) dari berbagai wilayah di Batam terus berdatangan untuk menahan agar mesin tidak di keluarkan.

Bacaan Lainnya

Dari pantauan KPonline, perusahaan garment yang berkedudukan di Kawasan Tunas Industri Batam Center dan memproduksi Baret Militer (Army) ini telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap sejumlah karyawannya. Ada 17 orang yang di PHK, dan sesuai keputusan Pengadilan, Perusahaan ini wajib membayar upah proses beserta pesangonnya.

Ade selaku Ketua PUK SPAI PT. Crown Headwear & Knitting Mill membenarkan kejadian ini, “Tadi pihak PT. Crown akan mengeluarkan puluhan mesin produksi, yang sudah di tunggu pembeli dengan truck pengangkutnya, tetapi upaya ini di halangi oleh beberapa karyawan yang melihatnya. Karena saat ini PT. Crown sedang dalam perselisihan kasus PHK.

Ada 17 orang karyawan yang di PHK sejak tahun 2016 lalu, dan haknya belum di bayarkan, tetapi beberapa hari terakhir ini, Perusahaan sudah banyak menjual mesin produksi tanpa ada penjelasan dari pihaknya.” jelasnya.

Penjelasan senada juga diungkapkan oleh Andy Saputra selaku Bidang Advokasi Pimpinan Cabang SPAI FSPMI Batam. “Harusnya pihak PT. Crown memberikan penjelasan terkait persoalan ini. Tidak begitu saja mereka mengeluarkan dan menjual aset yang di dalamnya masih ada hak anggota kami. Silahkan pihak PT. Crown menjual aset mereka setelah hak-hak anggota kami sudah di berikan.” Ungkapnya

“Tindakan ini kan sangat mengkhawatirkan dan meresahkan. Tanpa penjelasan mesin-mesin banyak di jual, sedangkan saat ini dalam perselisihan. Jika ingin melakukan itu, harusnya PT. Crown memberikan penjelasan, tidak menutup komunikasi seperti ini. Kami selalu terbuka untuk duduk bersama membahas permasalahan ini.” Ungkapnya.

Hingga dini hari, puluhan orang yang bergabung di Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia masih tampak berjaga-jaga di depan PT. Crown Headwear & Knitting Mill untuk memastikan aset tidak keluar. Sementara KPonline belum bisa menghubungi Setia Putra Tarigan selaku pihak manajemen PT. Crown untuk meminta konfirmasi terkait hal ini. ( Nurul Azhar)

Pos terkait