Subang, KPonline – Kebahagiaan menyelimuti warga Kampung Parigisasi, desa Wanasari kecamatan Cipunagara, kabupaten Subang. Pasalnya seorang anak yatim piatu yang pernah mengalami gangguan jiwa (ODGJ), kini resmi menikahi wanita pujaannya yang berada di Kampung Sarpadasi desa Padamulya, kecamatan Cipunagara, kabupaten Subang.
Momen sakral tersebut menjadi bukti nyata dengan dukungan, kepedulian hingga kesabaran pihak keluarganya.
Sunarya sempat menjalani masa sulit dalam hidupnya dengan tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Dia pun harus berjuang untuk melawan gangguan mental, dan kejiwaan selama betahun-tahun lamanya.
Kondisinya yang saat itu sempat membuat warga sekitar merasa prihatin. Namun, di tengah keterbatasan keluarganya pun sempat pasrah melihat Sunarya yang menjalani hidup tanpa arah. Dengan pertolongan atas izin Allah SWT, dan perhatian keluarganya yang terus berupaya berjuang, perlahan tapi pasti Sunarya mulai pulih.
Proses tersebut tidak terjadi dalam waktu singkat, namun butuh kesabaran, dan waktu panjang, serta ketulusan dari pihak keluarganya. Kini, setelah dinyatakan sembuh total, Sunarya mampu kembali menjalani kehidupan sosial dengan baik dan akhirnya menemukan pasangan hidupnya.
Pernikahan Sunarya bukan hanya menjadi momen bahagia bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi simbol harapan dan inspirasi bagi banyak orang bahwa tidak ada yang mustahil selama ada dukungan dan kasih sayang dari lingkungan sekitar.
Salah satu kerabatnya mengungkap bahwa kisah Sunarya dapat menjadi teladan untuk terus menumbuhkan semangat saling peduli,dan jangan sampai mengucilkan mereka yang tengah berjuang melawan gangguan mental.
“Kami semua merasa bahagia, terus terang terharu melihat Sunarya bisa sembuh dan mampu ketitik sakral untuk membangun sebuah rumah tangga. Ini bukti bahwa kepedulian sesama bisa menyembuhkan luka yang paling dalam seseorang,” ujar Ade dengan nada haru.
Menurutnya, proses kesembuhan Sunarya cukup panjang, penuh beragam kisahnya. Satu hal yang tidak bisa terbalaskan jasanya, ada salah satu peran temennya sendiri hingga Sunarya bisa sembuh seperti ini.
“Beliau dari awal yang berinisiatif membawa Sunarya ke Rumah Sakit Jiwa Cisaru Pemprov. Jawa Barat. Hal itu dia lakukan tanpa membawa selesai identitas sama sekali, karena memang waktu itu Sunarya sama sekali tidak punya identitas, KTP, Akte kelahiran gak ada, Izasah pun gak tau kemana. Saya sendiri pun heran sama beliau ko bisa Sunarya diobati di RSJ tanpa mengeluarkan biaya hingga bisa sembuh seperti sekarang,” tambahnya dengan mata berkaca-kaca.
Kini, Sunarya sudah memulai babak baru dalam hidupnya, bukan lagi sebagai orng yang pernah terganggu kejiwaannya,melainkan sebagai sosok yang bangkit, dan sembuh total.
Mengukir kisah baru dengan pasangan hidupnya adalah cermin yang akan dijadikan bahtera kebahagiaan dalam menjalani kehidupan dengan wanita pujaan hatinya. Ini bukti nyata bahwa ketika kita peduli terhadap sesama tidak ada yang mustahil.
Kesembuhan Sunarya menjadi sebuah pelajaran sekaligus inspirasi bagi banyak orang agar terus menumbuhkan rasa kemanusiaan, saling peduli terhadap sesama untuk mengantarkan seseorang menuju kebahagiaan sejati. (Jhole)