Bergerak Bersama Dalam Perjuangan Organisasi

Bogor, KPonline, -“Serikat Pekerja Aneka Industri seperti kehilangan induknya” ungkap Obon Tabroni Ketua Umum Pengurus Pusat Aneka Industri FSPMI dalam sambutannya membuka Musyawarah Cabang 2 PC-AI FSPMI Bogor. Hal yang diungkapkan oleh Obon Tabroni bukanlah sindiran ataupun ungkapan kosong belaka. SPAI-FSPMI saat ini seakan-akan kehilangan arah dalam melangkahkan kaki dan pijakan.

Bacaan Lainnya

Meskipun sudah bukan merupakan SPA yang baru, karena sudah ada SPDT-FSPMI dan SPPJM-FSPMI yang lahir belakangan, “SPAI-FSPMI diharapkan menjunjung tinggi dan mengedepankan kepentingan dan tujuan utama organisasi dalam setiap derap langkah pergerakkannya” sambung Obon Tabroni Ketua Umum Pengurus Pusat Aneka Industri FSPMI didepan hadirin peserta Musyawarah Cabang 2 PC-AI FSPMI Bogor.

Senada dengan yang disampaikan oleh Obon Tabroni dan Anawi, Ketua Konsulat Cabang FSPMI Bogor Willa Faradian pun diberikan kesempatan dan waktu untuk menyampaikan sambutan dalam Musyawarah Cabang 2 PC-AI FSPMI Bogor yang diselenggarakan di Hotel Yonan, Cipayung, Bogor. Beliau menceritakan dan memaparkan secara gamblang tentang sejarah berdirinya SPAI-FSPMI Bogor. Bagaimana situasi dan kondisi kawan-kawan buruh yang ingin berserikat ke FSPMI, akan tetapi terbentur dengan SPA yang waktu itu masih berdasarkan jenis dan kegiatan usaha industrinya. Sehingga FSPMI membuat kebijakan agar kawan-kawan buruh yang ingin berserikat dibawah naungan FSPMI dapat diakomodir aspirasi dan keinginannya.

Disampaikan pula strategi perjuangan kaum buruh yang sejak 2014 sudah menempuh jalur politik dan jalur ekonomi. Sehingga FSPMI berusaha keras agar kader-kader terbaiknya dapat menempati kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat baik di Daerah maupun di Pusat.

Di jalur ekonomi, FSPMI Bogor pun sudah membuat gebrakan dalam mendirikan Koperasi Pekerja Bogor. Hal ini dirasa sangat diperlukan untuk terus dikaji dan dilaksanakan dalam waktu dekat, dikarenakan faktor ekonomi akan selalu membayangi kaum buruh dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga dibutuhkan wadah atau lembaga yang formal dalam memenuhi segala kebutuhan pokok dan kebutuhan hidup lainnya. Dan koperasi adalah jawaban bagi kaum buruh dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, yang hingga saat ini pun, harga-harga kebutuhan hidup masih ditentukan oleh kebijakan-kebijakan politik yang tidak pernah berpihak terhadap kaum buruh.

Tidak ketinggalan hadir Ananto Prasetya selaku Ketua PC-EE FSPMI Bogor sekaligus Panglima Koordinator Daerah Garda Metal Bogor Raya. Beliau memberikan pandangan dan wawasan yang sangat perlu untuk disampaikan didepan seluruh hadirin yang hadir dalam Musyawarah Cabang 2 PC-AI FSPMI Bogor. Segala permasalahan dalam berorganisasi adalah sesuatu hal yang lumrah dan wajar. Sehingga dibutuhkan kedewasaan dalam berpikir dan bertindak, karena ada banyak orang dan kepentingan dalam sebuah organisasi seperti serikat pekerja/serikat buruh. “Menjaga kebersamaan didalam sebuah organisasi seperti serikat pekerja adalah sebuah hal yang mutlak dilakukan. Agar kesolidan dan kekuatan kaum buruh tidak mudah dipecah, sehingga FSPMI Bogor satu suara, satu tujuan dan satu komando” tutur Ananto yang juga merupakan Sekretaris Konsulat Cabang FSPMI Bogor.

Suherman selaku salah satu Pengurus Pusat EE-FSPMI juga turut memberikan sambutan. Beliau menceritakan kembali sejarah berdirinya FSPMI dan pergerakkannya dikancah pergerakan kaum buruh Indonesia. “Sejarah FSPMI masih harus terus kita pelajari, karena dari sejarahlah kita dapat mengambil hikmah dari sebuah pelajaran” ungkap laki-laki yang sering dipanggil dengan sebutan Pak Guru ini. Panggilan tersebut bukanlah olok-olok kepada beliau, malah sebagai bentuk penghormatan kepada beliau. Bagaimana tidak, beliau merupakan salah seorang kader FSPMI yang sejak berdirinya FSPMI hingga saat ini, masih terus malang melintang didalam pergerakan dan perjuangan kaum buruh, khususnya FSPMI.

Pos terkait