Baksos Peduli Lombok Jamkeswatch Surabaya Diwarnai Ancaman Satpol PP Surabaya.

Surabaya KPonline – Disaat seluruh elemen rakyat secara kompak turun kejalan guna melakukan aksi sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana alam yang menimpa saudara kita di Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat, baik dari komunitas sosial, buruh, bonek, dan mahasiswa, Senin (13/8) bertempat di bundaran Mayjen Sungkono, tepat pukul 18.00 waktu setempat para relawan dari Jamkeswatch Surabaya PT. DCP serta komunitas pencinta alam yang bernama PALSU (Pecinta Alam Liar Surabaya) bergerak dengan turun jalan untuk menggalang dana di sekitar traffic light tersebut.

Dengan membawa harapan, bahwa apa yang di lakukan oleh kawan-kawan (relawan.red) dapat sedikit membantu meringankan beban saudara kita di lombok.

Bacaan Lainnya

Dengan banner yang terpampang di tengah jalan yang dipegang oleh 2 orang relawan, pengendara jalan pun berhenti saat traffic light berwarna merah, lantas beberapa relawan pun berkeliling membawa kotak, sambil berteriak peduli bencana alam lombok kepada para pengendara yang berhenti di traffic light tersebut, tak sedikit pula yang tampak dari beberapa pengguna jalan umum tergugah untuk menyisihkan sedikit uang mereka untuk di sumbangkan, “Karena beramal tidak akan membuat kita miskin.” Ujar salah satu pengendara.

Namun tak lama berselang, hal yang tak terduga terjadi !!

Dari kejauhan terlihat beberapa satpol PP menghampiri para relawan, sontak membuat beberapa relawan baksos sedikit panik, “Eh rek ketokane awak dewe ape diobrak lho?” (Eh kawan, kelihatanya kita akan di usir lho?) Ucap salah satu relawan.

Setelah beberapa petugas berhasil mendekati kami, mereka pun lantas menanyakan surat ijin kawan-kawan dalam kegiatan baksos tersebut, setelah bernegosiasi kurang lebih 15 mnit, salah satu petugas menuturkan, “Saya juga mendukung dan mengapresiasi semua kegiatan relawan yang ada disini, mari silahkan di lanjut, namun apabila nanti, kawan-kawan di datangi petugas yang lain, jangan salahkan kita lho ya, klo kita bubarkan, di karenakan kalian saat ini belum bisa menunjukkan surat ijin kegiatan malam ini.” Ujar salah satu petugas satpol PP

Dengan keadaan yang sedikit resah, seluruh relawan pun memutuskan untuk berkumpul dan membicarakan permasalahan ini, yang akhirnya muncul kesepakatan bahwa “Kegiatan pada hari ini di akhiri dulu, hingga surat pemberitahuan kegiatan sudah terealisasi, dan akan kembali lagi turun jalan sampai hari kamis (16/08/2018) mendatang.” Ujar Sidiq, relawan Jamkes Watch, yang sekaligus penanggung jawab dari agenda tersebut.

(Fendy Setiawan – Surabaya)

Pos terkait