Aula MM2100 Memanas Saat M Nurfahroji Angkat Bicara

Bekasi,KPonline – Saat adanya agenda silaturahmi BPJS kesehatan di Aulam MM2100 bersama Jamkeswatch Bekasi yang diberitakan sebelumnya.Sesi diskusi pun dilakukan setelah pemaparan dari pihak BPJS kesehatan selesai diutarakan.banyak yang pertanyakan kepada pihak BPJS kesehatan dari mulai terkait regulasi, fakta Real yang tidak sesuai dilapangan.salah satunya yang disampaikan ibu Santi dari Forum komunikasi perempuan FSPMI kabupaten/Kota Bekasi.beliau mengungkap dengan pengalamannya sendiri ketika berobat disalah satu rumah sakit merasa kecewa dengan kinerja BPJS kesehatan dan Rumah Sakit itu sendiri.

Dengan sisa kekecewaannya beliau mengatakan dalam Forum diskusi tersebut. Yang seharusnya BPJS atau pun rumah sakit punya komitmen yang sejalan. “Sebenarnya BPJS apa Rumah sakit yang nakal.saat berobat ke Rumah Sakit tersebut ujuk-ujuk pihak Rumah Sakit mengatakan tidak kerja sama lagi dengan BPJS.” kata wanita yang aktif diFSPMI itu(22/03/2019).

Bacaan Lainnya

Minimnya sosialisasi akan jadi masalah besar buat peserta BPJS.Jamkeswatch yang bergerak bukan hanya sekedar sebagi pengawas jaminan kesehatan Nasional,tapi jamkeswatch terus Sosialisasikan terkait BPJS kesehatan.Mereka (Jamkeswatch) yang terkadang dinilai sebagian orang sebagai calo atau LSM,Oji pun menyangkal akan hal itu semua.

“Jamkeswatch bukan calo atau pun LSM yang biasa mereka Klaim begitu saja,saya tegaskan disini Jamkewatch ihklas tanpa harus dibayar karena mereka bergerak atas dasar hati nuraninya sendiri tanpa ada Paksaan.” kata Oji dengan tegas.

Para peserta yang hadir dalam acara tersebut diantaranya:
– JamkesWatch Kab./Kota Bekasi
– PC SPA FSPMI Kab./Kota Bekasi
– PUK SPA FSPMI Kab./Kota Bekasi
– Garda Metal FSPMI Kab./Kota Bekasi
– Media Perdjoeangan FSPMI Kab./Kota Bekasi
– Forum Perempuan FSPMI Kab./Kota Bekasi
– Forum Komunikasi Kawasan Industri Kab./Kota Bekasi

Sempat hadir pula Nurdin Muhidin anggota DPRD dari komisi IV memberikan penjelasannya terkait peserta BPJS yang tergolong dalam kepesertan Penerima Bantuan Iuran(PBI) APBD yang dibayarkan pemerintah daerah.
Dalam keterangannya masih ada jatah peserta PBI untuk masyarakat Kabupaten bekasi sekitar 90 ribu lagi jatah hiat orang yang tidak mampu.
“Kita harus ada kerja sama bareng dengan semua elemen terkait layanan kesehatan dibekasi khususnya.Saya meminta panggil setiap direktur Rumah Sakit.kalau Rumah Sakit bandel tidak mau melayani masyarkat kabupaten bekasi,tahun depan silahkan pindah dari Bekasi,ada kemungkinan 8-11 milyar dana akan dibutuhkan sampe akhir desember 2019.” ucapnya dengan nada santai.(Jhole)

Pos terkait