Aliansi Serikat Pekerja Buruh Morowali Datangi Rumah Jabatan Bupati Morowali

Morowali, KPonline – Aliansi Serikat Pekerja Buruh Morowali (ASPIRASI) salah satunya SPL FSPMI melakukan aksi unjuk rasa di kantor bupati, menyusut ke rumah jabatan Bupati Morowali pada Kamis, 16 November 2023.

Dalam orasi ketua PUK SPL FSPMI PT. TSI Muhammad Arabi Seniman menyampaikan bahwa aksi ini sudah kali kedua tidak ditemui PJ Bupati Morowali.

“Kehadiran massa aksi ke rumah Jabatan (Rujab) bukan aksi anekdot, ada apa dengan pemerintah, beberapa hari lalu kita sudah melakukan penyuratan, sesuai amanat undang-undang No 9 tahun 1998 Tentang Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka Umum, hari ini pj bupati morowali kembali tidak hadir ditempat dan hanya menunjukkan perwakilan,” teriak lantang Arabi dari atas mobil komando.

Sementara ketua PC SPL FSPMI Morowali Muhammad Zein Al-Hasni dalam orasinya menyebut serikat buruh melakukan aksi hanya ingin memperjelas hak kesejahteraan itu sendiri. “Upah yang ditetapkan dikawasan IMIP hari ini jauh dari kata sejahtera, saya sendiri merasakan,” kata dia dibarengi orasi membara.

“Mami ai miano kampu, asli mia lokal Ke mamimo umumpa demo moungke kesejahteraan, keadilan, sou tandano daerah nto ai sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya dalam bahasa daerah.

Arti bahasa daerah tersebut adalah kami/saya ini orang kampung asli orang lokal, jika sudah kami (orang lokal) turun demontrasi menuntut kesejahteraan dan keadilan dalam hal upah buruh Morowali. Itu tandanya daerah kita ini memang sedang tidak baik-baik.

Pemuda Asli Morowali ini kemudian mengutuk drama-drama penjelasan yang tidak logis, value dan interpertasi pemerintah hari ini sedang tidak baik-baik saja jika tidak mampu memenuhi tuntutan massa aksi.

Pun demikian Ketua PUK SPL FSPMI PT. ITSS, Abdul Rahman menyampaikan mereka akan menduduki Rumah Jabatan Bupati jika tidak ada kejelasan dari pemerintah.

Tuntutan ASPIRASI di antaranya :

1. Naikan upah minimum tahun 2024 sebesar 20%,
2. Tetapkan formula khusus terkait kenaikan upah dalam kawasan IMIP
3. Terbitkan Perda tentang ketenagakerjaan,
4. Perda 9 bahan pokok dan mendesak perusahaan kontraktor untuk menerapkan perjanjian kerja yang sesuai dengan
norma ketenaga kerjaan,
5. Tolak Undang-Undang Cipta Kerja beserta turunannya.

Kepada Koran Perdjoeangan, Muhammad Arabi Seniman meyakinkan massa aksi jika dalam 1 jam tidak ada pergerakan dari pemerintah maka akan sita gedung Rujab dengan bermalam.

“Kesempatan itu tidak setiap harinya, jika tindakan pemerintah mencoba memainkan peran apatis maka kita perlu menindaklanjuti dengan bermalam tidak menutup kemungkinan minggu depan kita konsolidasi aksi mogok kerja menghentikan produksi agar pemerintah, dinas ketenagakerjaan, pj Bupati Morowali, dan lainnya tahu siapa masa aksi, SPL FSPMI dan Aspirasi siap mogok kerja,” tegasnya.

Setelah beberapa jam melakukan aksi unjuk rasa, akhirnya pemerintah menyetujui tuntutan dan harapan massa aksi. Poinnya pada Senin, 27 November 2023, PJ Bupati Morowali, Sekda Morowali, OPD terkait serta massa ASPIRASI akan melakukan rapat koordinasi terkait tuntutan masa ASPIRASI.

Dalam pertemuan nanti akan diundang pihak serikat Pekerja untuk membahas tentang tentang konsep data dan alasan kenaikan upah 20℅ dan beberapa tuntutan terkait PERDA ketenagakerjaan, LPTKS dan outsourcing.

Kesepakatan tersebut ditanda tangani oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Morowall Drs. Yusman Mahbub, M.SI, Staf Ahli Bidang Pembagunan, Ekonomi, dan Keuangan Kab. Morowali M. Amin, ST, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Morowall Ahmad, ST Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Morowali Zainal, SE.

Penulis : M.Ali Fata
Editor : Yanto
Foto : M.Ali Fata