Aliansi Buruh Kota Cimahi Serukan Aksi All Out Tolak Kenaikan Harga BBM

Bandung, KPonline – Gelombang aksi unjuk rasa dipastikan akan mulai dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia oleh sejumlah elemen masyarakat dan buruh di seluruh Indonesia.

Hal yang sama dalam waktu dekat akan dilakukan oleh Aliansi Buruh Kota Cimahi. Pil pahit yang dirasakan khususnya Buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Kota Cimahi akan dinetralisir melalui aksi unjuk rasa yang akan dilakukan pada hari Senin (19/10/2022) di depan Kantor Dewan Pimpinan Rakyat Daerah Kota Cimahi Jl. Dra. Hj. Djulaeha Karmita No.5 Cimahi, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat.

FSPMI, SPSI, SBSI 92, GOBSI, KASBI dan SPN adalah serikat pekerja/serikat buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Kota Cimahi.

Kesepakatan terjadi pada saat rapat Aliansi pada hari Jum’at tanggal 8 September 2022 bahwa aksi unjuk rasa akan dilaksanakan 9 hari mendatang. Adapun isu tuntutan aksi yang nanti akan disampaikan adalah:

1. Menolak kenaikan harga BBM bersubsidi
2. Menolak kenaikan harga bahan pokok
3. Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja
4. Naikan Upah Minimum Kota Cimahi sebesar 25 Persen
5. Tekan angka pengangguran

Tidak tanggung-tanggung aksi unjuk rasa ini pun akan dilakukan secara All Out di seluruh Industri yang ada di Kota Cimahi.

Ini adalah dampak dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, di saat rakyat baru bangkit dari Pandemi, kini dihadapkan kepada situasi yang akan membuat masyarakat semakin tercekik, dampak kenaikan BBM tersebut sungguh akan membuat harga di semua jenis komoditi akan mengalami kenaikan.

Miris mamang, dari percakapan awak media perdjoeangan dengan salah satu pekerja PKWT di salah satu perusahaan di Kota Cimahi yang tidak mau disebutkan namanya, ia menyesalkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

“Upah saja tahun 2022 hanya naik seribu rupiah sehari, kini dampak dari kenaikan tersebut kontrakan ikut naik jadi 900rb per bulan yang dulunya 800 ribu. Ayeuna mah lieur menghadapi hidup teh,” sambil tepuk jidat. (Zenk)