Bekasi, KPonline – Aliansi Buruh Bekasi Melawan ngobrol santai bareng Anggota DPR RI Komisi III Obon Tabroni di RM Pasifik, Cibitung, Bekasi pada Kamis, 10 Juni 2021.
Ngobrol atau diskusi ringan dipandu oleh orator ulung FSPMI Bekasi Amir Mahfudz, dan diawali perkenalan dari para peserta Aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM), dengan menyebut nama dan asal Federasi masing-masing. Adapun yang hadir dalam pertemuan kali ini kurang lebih 26 orang dari para pimpinan Federasi dan Asosiasi Buruh di Kabupaten/Kota Bekasi.
Diawal acara Obon Tabroni mengingatkan pimpinan buruh untuk tidak lupa “napak tilas” perjuangan upah di Kabupaten/Kota Bekasi, kemudian menjelaskan posisi dan mitra kerjanya di DPR RI di Komisi 3.
Obon Tabroni dalam sambutannya memberikan gambaran industri dan perburuhan secara luas, kilas sejarah gerakan buruh di masa silam, perkembangan regulasi berkaitan dengan hak-hak buruh dan pergerakan buruh dari tahun ke tahun sampai dengan sekarang.
Perbandingan kekuatan buruh haruslah diseimbangkan atau setidaknya mendekati seimbang dengan kekuatan lawan untuk dapat memenangkan suatu negosiasi, salah satu adalah kekuatan media sosial.
“Media sosial menjadi salah satu alternatif menjadi kekuatan untuk menyeimbangkan posisi dan daya tawar buruh, buruh tidak boleh statis dalam ber setrategi memperjuangkan hak-haknya tetapi harus selalu dinamis sesuai kondisi dan perkembangan dunia perburuhan,” tegas Obon Tabroni.
Dalam kondisi deindustrialisasi dan perkembangan tekhnologi saat ini kita harus bisa memposisikan diri dalam membangun gerakan dan kebersamaan buruh.
Menurut Obon, aliansi buruh menjadi salah satu sumber kekuatan dalam pergerakan jangan lagi terkotak-kotak sekalipun bendera, warna dan identitas organisasi serikat pekerja kita berbeda.
Kemudian Obon Tabroni menekankan terlebih gerakan buruh terhadap edabu BPJS Kesehatan saat di putus hubungan kerjanya harus nyata karena itu hak buruh. Selanjutnya dibuka sesi tanya jawab dan ngobrol santai.
Mungkin hanya ada satu dari hampir 600 anggota DPR RI yang bisa dekat dengan buruh, ya hanya bang Obon Tabroni. Pertemuan ditutup dengan makan malam dan ramah tamah. (Yanto)