Aksi Telanjang Dada Sebagai Bentuk Dinginnya Sikap Pemerintah Terhadap Buruh

Bandung, KPonline – Setelah melakukan aksi unjuk rasa di beberapa daerah di Jawa Barat, hari ini Selasa (6/12/2022) aksi lanjutan terkait perjuangan upah masih terus memanas.

Pasalnya keresahan yang dilanda buruh saat ini adalah terkait penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota tahun 2023 belum saja dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat.

Bukan itu saja, penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota tahun 2023 ini pun penuh dengan ketidakpastian, dimana para buruh mengharapkan penetapan UMK untuk tahun 2023 sesuai dengan apa yang direkomendasikan oleh Kepala Daerah di masing-masing Kabupaten/Kota.

Di satu sisi para buruh juga melihat ada kebimbangan, dalam hal ini Gubernur Jawa Barat yang mana pihak pengusaha pun menginginkan penetapan upah tahun 2023 tetap mengacu kepada peraturan pemerintah nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan.

Maka aksi jalanan yang sudah berlangsung dari tanggal 1 sampai dengan 7 Desember 2022 pun akan terus dilakukan oleh buruh, aksi tersebut guna mengawal penetapan upah yang akan ditetapkan paling lambat tanggal 7 Desember.

Halaman Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dipenuhi masa aksi dari berbagai daerah di Jawa Barat, yang terdiri dari gabungan serikat pekerja/serikat buruh Provinsi Jawa Barat.

Sebagai bentuk kekecewaan, Garda Metal FSPMI serentak membuka baju dalam guyuran hujan dan dinginmya udara Bandung. Hal ini sebanding dengan dinginnya sikap pemerintah kepada buruh.

Pangkorda Garda Metal Bandung Raya Yayan Mulyana dalam orasinya mengatakan bahwa hasil perjuangan bukanlah tujuan.

“Tiga tahun upah kita tidak mengalami kenaikan, maka apakah kita hari ini akan duduk manis dan meratapi nasib? Hasil bukanlah tujuan utama, akan tetapi ikhtiar dan perjuangan harus tetap dilakukan,” ujarnya di atas Mobil Komando dengan telanjang dada.

Ya, aksi tersebut bagi Garda Metal FSPMI adalah hal yang biasa. Sebab Garda Metal adalah pasukan terlatih dan sudah terbentuk dari segi fisik dan mental. (Zenk)