AANG Terduga Pelaku Penganiayaan SatPam PTPN III KRPPT Masih Bebas Berkeliaran

Rantauprapat, KPonline – Tindakan brutal pencuri produksi di PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III (Persero) Kebun Rantauprapat sejak Thn 2019 hingga sekarang belum bisa diredam, sudah banyak korban dipihak Pengamanan (PAM) tumbang masuk ke Rumah Sakit akibat cedera, Pelda TNI (Purn) Irwan Ananta, Kepala Pengamanan (KaPam) PTPN III KRPPT mengatakan hal ini kepada Koran Perdjoeangan Online hari ini Jumat (25/03) di Kantornya.

“Komplotan pencuri produksi yang sangat brutal ini berasal dari Dusun Bukit Perjuangan Desa Afdeling II Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu, mereka semakin berani saja melakukan pencurian produksi di areal Afdeling IV.

Salah satu kasus yang sampai hari ini belum ditangkap pelakunya adalah penganiayaan terhadap Agus Triadi anggota SatPam PTPN III KRPPT yang terjadi pada Thn 2019 dan sudah kami laporkan ke Polres Labuhanbatu sesuai dengan STTPLP No: 467/Yan.2.5/X/2019/SPKT RES-LB, tanggal 19 Oktober 2019, dengan terlapor AANG dan kawan-kawan.

AANG,Cs terduga sebagai pelaku masih bebas berkeliaran dan dapat dimungkinkan masih terus melakukan pencurian produksi ” Kata Kapam ini.

Lanjutnya “Berdasarkan informasi dan data produksi sebelum marak pencurian di Afdeling IV, setiap hari produksi yang dihasilkan berkisar 27 – 28 Ton Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit, namun setelah marak pencurian produksi, yang bisa dipanen setiap hari hingga sekarang hanya sekitar 14 -18 Ton TBS Kelapa Sawit, ada kehilangan produksi perhari lebih kurang 9 – 14 Ton, atau kerugian perhari berkisar Rp 25.200.000,(Dua puluh lima juta Duaratus Ribu Rupiah ) hingga Rp 39.800.000 (Tiga puluh sembilan juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) dengan Estimasi harga per Kg.TBS Rp 2.800 (Dua Ribu Delapan Ratus Rupiah)

Tingginya angka pencurian di Afdeling IV, dapat dimungkinkan adanya keterlibatan orang dalam yang bekerjasama dengan pencuri atau mafianya, dan hal ini sudah dilakukan evaluasi dan kepada yang diduga terlibat sudah diambil tindakan tegas oleh management, sekarang ini kami juga sedang mengevaluasi kinerja anggota SatPam, apakah masih ada yang terlibat atau tidak, kalau masih ada pasti kami tindak tegas.

Permasalahan hari ini yang kami hadapi di Afdeling IV hanya menunggu tindakan Polres Labuhanbatu untuk menangkap semua pelaku penganiayaan kepada anggota pengamanan, terutama Sdr AANG.CS” Ujar Ananta.

Ollan Akbar Harahap, Asisten Kepala (Askep) Rayon.A.saat dikonfirmasi, membenarkan”
Saya juga pernah memergoki aksi pencurian kelapa sawit yang dilakukan oleh 2 orang pemuda asal Dusun Perjuangan Desa Afdeling II Kecamatan Bilah Barat.

Saat Saya pergoki mereka berlari dan meninggalkan buah kelapa sawit yang sudah dipanen dan satu buah egrek.

Egreknya kemudian Saya ambil sedangkan buah kelapa sawit tetap Saya biarkan ditempatnya, untuk diamankan oleh pengamanan, dan Saya kemudian menghubungi pihak keamanan untuk segera datang ke lokasi.

Tetapi pergerakan komplotan pencuri ini lebih cepat dibandingkan pengamanan yang Saya hubungi, karena tidak berselang beberapa lama, 2 orang pencuri ini datang lagi bersama- sama kelompoknya, kurang lebih ada 15 orang lengkap dengan senjata berupa batu dan sajam, serta meneriaki Saya dengan kata-kata yang tidak pantas, dan mereka mengambil kembali buah kelapa sawit yang dicurinya serta egrek yang sudah Saya ambil diminta kembali.

Aksi mereka mengambil kembali buah kelapa sawit terpaksa Saya biarkan, sebab tidak mungkin Saya lawan karena Saya hanya berdua . Sdr Pillo Kaban, Supir Saya” Ungkap Askep ini.

Masih menurut Askep ini “Kelompok pencuri produksi yang berasal dari Dusun Bukit Perjuangan memang sangat brutal, menghalalkan segala cara demi melancarkan aksinya, hal ini dibuktikan dengan sudah banyak anggota pengamanan yang tumbang akibat cedera karena dianiaya” Terang Askep ini.(Anto Bangun)