Dunia Memprotes Bangladesh yang Represif Terhadap Serikat Pekerja

Bangladesh, KPonline – Protes terhadap Bangladesh yang dinilai represif terhadap serikat pekerja telah berlangsung di lebih dari 16 kota di dunia, termasuk Berlin, Jenewa, London, Brussels, The Hague, Washington DC, New York, Ottawa, Kathmandu, dan Seoul.

Serikat buruh dan berbagai elemen lain berkumpul untuk menggelar aksi di Kedutaan Besar Bangladesh dan konsulat di seluruh dunia. Mereka menyerukan para pemimpin serikat pekerja yang dipenjara segera dibebaskan. Tindakan represif terhadap aktivis serikat pekerja juga dihentikan.

Bacaan Lainnya

Diberitakan sebelumnya, dalam beberapa minggu terakhir, setidaknya 34 pemimpin serikat dan pekerja garmen telah ditangkap dan ditahan atas tuduhan palsu terhubung ke demonstrasi atas upah yang rendah. Seperti baru-baru ini, pemimpin serikat ditangkap di Chittagong.

Wakil Sekretaris Jenderal UNI Global Union, Christy Hoffman mengatakan, “Tindakan represift ini adalah untuk menolak pekerja di industri garmen Bangladesh terkait hak untuk berorganisasi dan perundingan kolektif tawar-menawar untuk upah yang layak. Kami menyerukan kepada pemerintah Bangladesh untuk mencegah pelecehan ini dan menghormati pekerja yang telah memberikan kekayaan bagi negara karena pekerja dibayar dengan harga murah.”

Asisten Sekretaris Jenderal IndustriALL global Union, Jenny Holdcroft, menyampaikan surat protes kepada Konsulat Bangladesh di Jenewa, “Pemerintah Bangladesh harus memahami implikasi dari aksi protes yang meluas pekan ini di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia. Tidak ada masa depan yang berkelanjutan untuk industri tanpa menghormati hak-hak buruh.”

Tekanan pada pemerintah Bangladesh dan industri terus meningkat. Merek garmen terkemuka , termasuk H & M, Inditex, C & A dan Tchibo, telah mengatakan bahwa mereka tidak akan menghadiri industry’s Apparel Summit di ibukota Bangladesh, Dhaka, pada tanggal 25 Februari.

Tidak adanya merek global pada KTT Pakaian, sebuah acara internasional yang akan diresmikan oleh Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, mengirimkan pesan yang jelas kepada industri garmen Bangladesh terkait dengan penangkapan aktivis serikat pekerja.

Latar Belakang

Situasi di Bangladesh terus memburuk dengan pemerintah menindak keras pada buruh yang tergabung dalam serikat pekerja. Kantor serikat pekerja telah dijarah dan dirusak, pemimpin ditangkap dan dipenjara. Sebagian yang lain bersembunyi karena takut atas tindakan represif ini.

IndustriALL Global Union dan UNI Global Uni berada di garis depan untuk memperjuanglan hak-hak dan keselamatan pekerja di industri garmen di Bangladesh setelah 2013 Rana Plaza pabrik runtuh dan menewaskan lebih dari 1.100 pekerja garmen.

Pos terkait