Mojokerto, KPonline – Aksi roadshow tolak omnibus law yang dilakukan oleh buruh FSPMI Mojokerto saat ini (Sabtu, 08/08/20), disertai dengan pembagian leaflet oleh Garda Metal kepada masyarakat umum di sepanjang jalan rute aksi yang mereka lalui.
Hal itu di tujukan agar masyarakat umum yang hingga saat ini masih belum mengetahui apa itu Omnibus Law akhirnya bisa menjadi paham dan mengerti, seberapa berbahayanya produk hukum tersebut, jika sampai lolos dan di sahkan oleh pemerintah pusat.
Korlap aksi, Eka Hernawati saat berada di atas mobil komando pun, tak henti-hentinya menginstruksikan kepada Garda Metal agar seluruh perusahaan dan pabrik yang di lalui massa aksi, tidak ada yang terlewati untuk di berikan leaflet/selebaran yang berisi tentang informasi Omnibus Law.
“Ingat kawan-kawan Garda Metal, jangan sampai di sepanjang jalan aksi hari ini, ada pabrik atau perusahaan yang terlewatkan untuk di berikan selebaran tentang Omnibus Law, biar mereka pun juga paham, bahwa jika mereka diam dan tak melakukan perlawanan seperti kita, maka ancaman kehilangan lapangan pekerjaan dan upah murah akan segera terjadi di sekitar kita.” Ujar Eka Hernawati.
Aksi roadshow Tolak Omnibus Law kali ini, memang baru pertama kali di lakukan di Jawa Timur dan di pelopori oleh buruh FSPMI di Mojokerto.
Harapan kedepannya, jika memang isu ini dianggap sangat berbahaya bagi buruh, maka pekerja di wilayah lain mungkin bisa mengikuti ataupun mau bergerak seperti apa yang di lakukan oleh massa aksi Mojokerto, sehingga ancaman yang ada dalam RUU Omnibus Law bisa terhindarkan. (Bobby)
