Sambut Tahun Politik; FSPMI Bogor, Depok, dan Cianjur Selenggarakan Konsolidasi

Bogor, KPonline – Dalam menghadapi tahun politik yang sudah mulai bergema sejak setahun belakangan ini, kaum buruh juga sedang mempersiapkan diri untuk turut serta dalam kontestasi politik.

Hal ini diwujudkan dengan, majunya kader-kader terbaik organisasi, khususnya FSPMI Bogor dalam program Buruh Go Politik.

FSPMI Bogor sendiri mengusung beberapa orang kader-kader terbaik organisasi untuk maju sebagai calon anggota legislatif, baik ditingkat DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi dan DPR RI.

Agenda kegiatan organisasi yang diselenggarakan di Kantor Konsulat Cabang FSPMI Bogor ini, dimoderatori oleh Supri Izhar yang juga merupakan salah seorang calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Bogor dari Daerah Pemilihan 2.

Dalam sambutan awal, Ananto Prasetya selaku Sekretaris Konsulat Cabang FSPMI Bogor memohon maaf karena kurang representatifnya lokasi Konsolidasi Politik FSPMI Bogor, Depok dan Cianjur pada Sabtu 1 Desember 2018.

Konsolidasi Politik FSPMI Bogor, Depok dan Cianjur kali ini juga membahas persiapan agenda kegiatan organisasi pada 15 Desember 2018, yaitu tatap muka dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung dan didukung oleh KSPI.

Wido Pratikno selaku Konsulat Cabang FSPMI Depok juga hadir dalam Konsolidasi Politik FSPMI Bogor, Depok dan Cianjur. Wido mengajak kepada seluruh peserta Konsolidasi Politik kali ini untuk memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Kenapa kita harus memilih Prabowo-Sandi? Karena rezim Jokowi harus dikritisi, agar tidak terus menerus menekan buruh dalam hal kesejahteraan. Dan jangan dipilih lagi pada pemilihan presiden dan wakil presiden pada April 2019 nanti,” ungkap Wido Pratikno.

“Nasib buruh harus berubah. Dan jika suatu saat nanti, jika Prabowo-Sandi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dan melupakan janji-janjinya, kita sebagai kaum buruh, wajib mengkritisi pula sebagaimana kita mengkritisi rezim Jokowi,” lanjut Wido.

Ketua Konsulat Cabang FSPMI Cianjur Asep Sunandar pun menyampaikan harapan kepada seluruh peserta Konsolidasi Politik. Bahwa harus ada perubahan ke arah yang lebih baik lagi bagi kondisi perburuhan saat ini.

“Satu hal yang saya pelajari sejak pemilu-pemilu sebelumnya, yaitu adanya tsunami politik. Yang saya maksud adalah politik uang yang masih terus terjadi dalam pemilu. Waspada tsunami politik setelah penghitungan suara. Oleh karena itu, setiap saksi yang berasal dari buruh dapat mengawal penghitungan suara hingga selesai,” tegas Asep.

Yudi Winarno yang mewakili Pimpinan Pusat Elektronik Elektrik FSPMI juga menyampaikan orasi politiknya didepan kurang lebih 200-an perwakilan PUK-PUK SPA se-Bogor, Depok dan Cianjur.

“Hari-hari politik yang sedang kita hadapi, adalah hari-hari pertempuran politik dimana kaum buruh berusaha mencoba merubah keadaan,” ungkap Yudi Winarno.

Memang benar apa yang disampaikan oleh Yudi Winarno, bahwa apa yang sedang kaum buruh lakukan pada saat ini, harus mampu merubah keadaan kaum buruh yang saat ini sedang terpuruk. (RDW)