Bandung,KPonline – Rapat koordinasi (Rakor) Garda Metal Bandung Raya (GMBR) yang di adakan pada hari Senin 7 Januari 2018 di kantor Konsulat Cabang (KC)kali ini membahas tentang rencana rapat akbar GMBR yang akan di laksanakan pada tanggal 27 Januari 2018 dan rencana nya akan diadakan di salah satu daerah di Cimahi Selatan.
Rakor di buka langsung oleh panglima koordinator daerah (pangkorda) Garda Metal Bandung Raya yaitu Yayan Mulyana.
Dia memberikan ulasan di awal acara terkait daerah yang di pilih sebagai tempat acara rapat akbar GMBR nanti.
Adalah Kampung adat Cireundeu yang menjadi destinasi rapat GMBR nanti.
Kampung Adat Cireundeu terletak di kelurahan Leuwi Gajah kecamatan Cimahi selatan dimana masyarakat Kampung tersebut adalah sebagian besar petani singkong/ketela.
Kenapa yang di pilih adalah kampung adat cireundeu? Dia mengatakan “kita sebagai warga Bandung dan Cimahi harus malu karena kampung adat cireundeu begitu di kenal sebagai kawasan daerah yang masih menganut teguh adat istiadat leluhur nenek moyang yang banyak di kunjungi tamu dari luar kota bahkan mancanegara,tetapi kita sendiri tidak tau tentang kampung adat cireundeu.
Pada kesempatan ini pula pangkorda mengatakan penduduk kampung Cireundeu adalah penduduk yang toleran walaupun penduduk di sana menganut aliran kepercayaan tetapi dalam hal toleransi sangat di kedepan kan.
Masyarakat adat kampung Cireundeu berpedoman pada prinsip hidup yang mereka anut yaitu “teu nyawah asal boga pare,teu boga pare asal boga beas”.
Dan yang unik di daerah cireundeu adanya hutan larangan yang konon hutan tersebut tidak boleh di tebang. Di sinyalir mungkin karna sebagai resapan air atau ada hal mistik lainya wallohualam.
Rapat akbar kali ini akan di hadiri oleh anggota Garda Metal Bandung Raya dan akan di hadiri oleh beberapa perwakilan Garda Metal daerah dan nasional.
Di akhir acara dilakukan gladi sebagai simulasi berupa yel yel yang nanti akan di pertunjukan pada saat Rapat akbar.(zenk)
