Rakyat Tidak Butuh Data-Data yang Indah

Rakyat Tidak Butuh Data-Data yang Indah

Medan, KPonline – Ditengah semaraknya angka-angka pertumbuhan ekonomi, laporan kinerja pemerintah tentang keberhasilan pembangunan, serta grafik-grafik statistik yang memukau, suara jeritan hati nurani rakyat justru tenggelam dalam lautan data yang sering kali tak berpijak pada realitas yang sebenarnya.

Dengan data – data yang indah dan grafik statistik yang memukau itu pemerintah merasa telah bekerja keras dan berhasil menunjukkan pencapaian lewat angka dan presentasi.Tetapi bagi rakyat, utamanya para kaum buruh, petani, nelayan, kaum miskin kota dan pekerja informal, angka-angka tersebut seringkali terasa hanya seperti ilusi jauh dari kenyataan hidup sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Apa gunanya angka pertumbuhan ekonomi 5% kalau harga kebutuhan pokok terus merangkak naik, hasil komoditi pertanian harganya anjlok hingga ketitik paling rendah dan upah buruh tetap stagnan.Apa artinya grafik statistik tingkat kemiskinan diklaim menurun jika akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan yang layak masih menjadi mimpi yang sulit digapai oleh jutaan rakyat.

Rakyat tidak butuh data yang indah, grafik yang memukau serta omon-omon manis, yang dibutuhkan rakyat adalah bukti nyata.

Rakyat butuh harga sembako yang terjangkau, petani butuh komoditi yang stabil dan harga-harga pupuk dan pestisida yang murah, nelayan butuh ketersediaan bahan-bakar yang cukup dan tidak langka, buruh

butuh pekerjaan tetap dengan upah layak.

Seluruh rakyat butuh pendidikan gratis dan berkualitas untuk anak-anak mereka,

butuh layanan kesehatan yang mudah diakses, tanpa harus takut ditolak karena tak mampu membayar.

Sudah terlalu sering data digunakan untuk membungkam kritik, seolah-olah semua baik-baik saja. Padahal, di lapangan, suara-suara rakyat menjerit hingga parau, jeritan tentang PHK massal, tentang tanah yang dirampas, tentang kekayaan alam yang dieksploitasi tanpa memberi manfaat bagi rakyat sekitar.

Keindahan data bukanlah tujuan, kesejahteraan rakyatlah yang paling utama,

Pemerintah yang benar-benar pro-rakyat semestinya turun ke bawah, mendengar langsung suara dari akar rumput, bukan hanya mendengar laporan yang disusun dengan bahasa manis dan angka yang sarat dengan rekayasa.

Pemerintah tidak perlu terus menerus membangun citra dengan menyajikan data-data yang indah serta grafik statistik yang memukau, pemerintah harus mampu menunjukkan bukti nyata tentang kinerja, hadirkan keadilan, tegakkan supremasi hukum, berantas korupsi, karena bagi rakyat, kenyataan lebih penting daripada presentasi. (Anto Bangun)

Pos terkait