Rakorsus KC FSPMI Pasuruan Raya, Bahas Aksi Tanggal 15 Juni dan Gerakan Politik Serta Ekonomi Buruh

Pasuruan, KPonline – Konsulat Cabang (KC) FSPMI Pasuruan Raya kembali mengadakan rapat koordinasi khusus (rakorsus) terkait persiapan aksi yang akan digelar pada hari Rabu (15/6/2022) di kantor DPRD Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perangkat KC FSPMI Pasuruan Raya, PC SPAMK, PC SPAI, pengurus PUK, Garda Metal, dan perwakilan Media Perdjoeangan.

Bertempat di kantor KC FSPMI Pasuruan Raya, Jl. Tunggaan II, RT 02 RW 04, Palesan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Senin (13/6/2022) malam.

Acara dibuka oleh ketua PC SPAI Ahmad Yani yang menjelaskan bahwasannya kondisi buruh saat ini begitu berat.

“Sejak lahirnya UU No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja (Omnibus Law) begitu terasa merugikan bagi kita kaum buruh, ” Ujar Yani.

Di Pasuruan saja, sudah ada beberapa Perusahaan yang mau merubah status pekerja kontrak (PKWT) menjadi pekerja harian lepas, ini kan sangat miris kawan-kawan.

“Sedangkan untuk isu nasional juga tidak kalah memprihatinkan, UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (PPP) kabarnya akan direvisi diduga untuk memuluskan Omnibus Law yang sudah dinyatakan Inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi.” Tutupnya.

Wakil ketua 1 KC FSPMI, Satya Agung juga turut menambahkan penjelasan terkait informasi buruh yang ada di Pasuruan khususnya dalam hal membangun gerakan politik serta ekonomi.

“Berawal dari lahirnya UU No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja (Omnibus Law) yang sangat merugikan buruh, kita akhirnya membentuk suatu partai politik yaitu Partai Buruh,”

Saya mengajak kawan-kawan semua, ayo kita sama-sama membangun gerakan politik kita sendiri, dan menentukan nasib kita sendiri.

“Kita sebagai buruh tidak boleh tabu dan anti terhadap politik, karena semua aturan yang ada saat ini merupakan produk politik. Jika kita tidak terjun di sana maka nasib kita akan seperti ini terus kawan-kawan,” Jelasnya.

Selain itu, di KC FSPMI Pasuruan juga saat sedang memikirkan gerakan perekonomian kaum buruh. Kita sudah punya pilar Inkopbumi namun masih belum berjalan maksimal.

“Dunia kerja yang tidak ada kepastian, maka hikmahnya adalah hari ini kita dituntut untuk membangun ekonomi kaum buruh. Karena kita tidak tahu bisa jadi sebulan, dua bulan, atau bahkan setahun lagi kita sudah tidak menjadi buruh,” Ujar Agung.

Maka dari itu kita memulainya dengan mengadakan seminar kewirausahaan yang Insyaallah akan dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 19 Juni 2022 bertempat di hotel Tretes Raya, Prigen, Pasuruan.

“Saya berharap setiap PUK bisa mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti acara seminar tersebut.” Tutupnya.

Saya optimistis, bukan tidak mungkin kita buruh pasuruan menjadi pioneer dalam hal membangun gerakan perekonomian buruh di Jawa Timur bahkan Nasional.

(Dede Faisal RA)