Pohon Beringin Berusia 300 Tahun Terbakar dan Tumbang Mengenai Rumah Buruh, Begini Aksi FSPMI.

Jepara, KPonline – Pohon beringin berusia kurang lebih 3 abad atau 300 tahun terbakar dan tumbang, Jumat (3/11/2017). Kejadian ini berawal dari salah satu warga dusun Dangkel melakukan tradisi Sadranan, sekitar jam 10 pagi. Tradisi sadranan atau bersih-bersih dan mengirim doa atau mendoakan ahli waris beserta leluhurnya yang sudah meninggal dunia tersebut di lakukan tiap 1 tahun sekali.

Dia menyalakan api di dekat pohon beringin dan ditinggal membersihkan ayam di samping sendang.

Tak disangka, selang beberapa menit kemudian, api menyambar pohon beringin tersebut. Api semakin membesar. Warga di sekitar panik dan menghubungi pemadam kebakaran.

Bergotong royong memadamkan api.

Sambil menunggu pemadam kebakaran tiba, warga semampunya membantu memadamkan api dengan ember dan selang seadanya. Ketika api sudah padam, tiba-tiba pohon tumbang dan mengenai atap rumah orang Suyanto. Seorang buruh Jepara yang juga merupakan anggota Garda Metal FSPMI.

Walaupun sudah di padamkan dan diguyur hujan, tetapi asap yang ada di dalam pohon sisa kebakaran masih belum hilang.

Itulah sebabnya, Garda Metal FSPMI Jepara dan Semarang sukarela gotong royong bersama-sama untuk memadamkan asap yang masih ada untuk mengantisipasi agar api tidak menyambar lagi.

Menurut Koordinator Daerah Garda Metal Semarang, Kurniawan, gotong royong pada Minggu (5/11/2018) ini adalah salah satu aksi sosial kaum buruh. “Tujuannya adalah silaturahmi dan berduka cita sebesar-besarnya atas musibah yang terjadi di rumah salah satu teman kita yang terkena pohon tumbang akibat terbakar api dan mengenai bagian atap rumah,” kata Kurniawan.