Pemimpin Perempuan, Layakkah?

Sentul, KPonline- Dewasa ini perempuan mendominasi secara jumlah keanggotaan didalam serikat pekerja, tetapi pada kenyataannya sedikit dari mereka yang menjadi pemimpin di berbagai tingkatan, Oleh karena itu, dibutuhkan peran organisasi Serikat Pekerja untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi perempuan menjadi pemimpin.


Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap upaya peningkatan peran kepemimpinan perempuan organisasi Serikat Pekerja dilakukan oleh Industriall Global UnionSASK Project dengan mengadakan acara Women Leadership Training, dengan mengambil tema “Empowering in Leadership Position”.
Ini merupakan komitmen Industriall Global UnionSASK Project untuk membantu membuka wawasan, pengetahuan dan kesempatan yang luas bagi para aktivis serikat pekerja perempuan untuk siap menjadi pemimpin disemua level. Dalam kegiatan yang diikuti oleh 21 Satu peserta Perempuan dari 4 Federasi yaitu, FSPMI, FSP KEEP-KSPI, CEMWU dan SBSI Lomenik

Melalui Kegiatan ini Industiall Global UnionSASK Project berharap perempuan yang aktif di Serikat Pekerja untuk menyatukan langkah dan ide untuk menciptakan jaringan serta sistem pendukung guna membuka lebih banyak kesempatan bagi para pekerja perempuan untuk berada di level kepemimpinan.
Pemateri dari CEMWU-KSPSI Ngatiyem yang biasa di sapa Lek ini menyampaikan” Meskipun sebagai pekerja Perempuan, tetapi kita juga harus melengkapi kemampuan kita dengan pengetahuan dan kemampuan untuk bisa menjadi pemimpin tanpa mengabaikan jatidiri sebagai Perempuan”

Mimin Ida Nurjanah sebagai program officer untuk kegiatan ini menambahkan, Bahwa kegiatan ini berfungsi sebagai penguat dan juga pengingat bahwa perempuan menjadi bagian penting dalam gerakan Serikat Pekerja bahkan bisa mempunyai kapasitas sebagai sebagai pemimpin Serikat Pekerja, tinggal bagaimana ruang dan kesempatan yang diberikan kepada para pekerja Perempuan ini.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 22 – 24 agustus yang diikui peserta dari daerah Bogor, Tangerang, Jakarta, Bekasi, Karawang dan Purwakarta, para peserta dibekali dengan pengetahuan tentang gender, kepemimpinan, public speaking , menganalisa sebuah permasalahan hingga penyelesaiannya, dalam kegiatan yang cukup padat ini para peserta cukup antusias mengikutinya.
Dan pesan kegiatan ini cukup kuat, “Pemimpin Perempuan, bukan sekedar mimpi!” (Iwan)