PC SPAI FSPMI Bandung Raya Selenggarakan Rakercab III

Bandung, KPonline – “Sareundeuk Saigel Sabobot Sapihanean”. Itulah tema yang di usung dalam Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) PC SPAI FSPMI Bandung raya yang digelar di Bale Saresehan, kampung adat Cireundeu, kelurahan Leuwigajah kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Hadir dalam kesempatan tersebut Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPAI FSPMI) yang di wakili oleh Rahmat binsar,Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Jawa barat Sabilar Rosyad, Ketua Pimpinan Cabang SPAI FSPMI Bandung Raya Hendrayana Hendri, Panglima Koordinator Daerah Garda Metal Bandung raya Yayan Mulyana, para Perangkat Cabang SPAI FSPMI Bandung Raya dan para ketua, sekretaris, dan bendahara PUK SPAI FSPMI se Bandung Raya.

Bacaan Lainnya

Rahmat Binsar dalam kesepatannya menuturkan bahwa RAKERCAB memang amanat AD/ART organisasi kita FSPMI yang dalam pelaksanaanya harus berurutan seperti berurutannya pelaksanaan MUSCAB.

Rahmat pun menegaskan dalam menjalankan tugas organisasi baik perangkat PC maupun PUK harus menghilangkan ego, karena kalau pengurus selalu mengedepankan ego bisa saja terus menerus akan terjadi keributan.

Ketika RAKERCAB ini dilaksanakan di kampung adat yang masyarakatnya selalu menjaga adat istiadat dan kehasannya selama lebih dari 100 tahun. Sehari harinya makan makanan berbahan dasar singkong dan tidak makan nasi beras, maka kita juga harus mampu menjaga marwah organisasi.

Rahmat pun tak lupa menyampaikan amanat dari Ketua Pimpinan Pusat SPAI FSPMI Obon Tabroni. “PC SPAI FSPMI Bandung Raya harus tetap menjaga kekompakan segala permasalahan harus dievaluasi, komunikasi harus dibangun ego, individunya dikesampingkan. Hal hal yang perlu disampaikan, sampaikan saja.”

Terkait masalah politik, Rahmat berpesan bahwa semua pengurus dan anggota harus siap membantu karena ini adalah salah satu program organisasi FSPMI.

Semua caleg kita harus dibantu dan dimenangkan. Cita cita besar FSPMI tidak bisa di raih oleh orang lain, tetapi oleh anggotanya sendiri.

Perbanyak keanggotaan. Ketika ada agenda aksi, Bandung sebagai tuan rumah di wilayah pemerintahan Jawa Barat harus punya sikap. Jangan mengandalkan masa dari luar Bandung.

Rahmat juga berkesempatan membuka ageda RAKERCAB III SPAI FSPMI Bandung raya.

Sementara itu, Sabilar Rosyad mengatakan, “Kita berjamaah, karena kita tidak ada yang sempurna.”

RAKERCAB adalah evaluasi kerja dan kinerja organisasi agar kedepan bisa maksimal dalam menjalakan tugas dan fungsi para perangkat.

Terkait pengembangan organisasi, menurut Rosyad itu sangat penting seperti yang telah dilakukan satu hari yang lalu, dimana PC SPAI FSPMI telah melantik pengurus PUK baru di kota Bandung.

Setelah dilaksanakannya RAKERCAB III PC SPAI FSPMI, juga akan melantik kembali pengurus PUK baru yang tergabung dengan SPAI di kota Cimahi, yaitu PUK SPAI FSPMI PT Mulya Lestari.

Lantas Rosyad, menyampaikan perihal perjuangan upah minimum sektoral (UMSK) dan penolakan diberlakukannya upah padat karya ke pemprov Jawa Barat.

Jika pemerintah tidak mendengar aspirasi kita FSPMI maka kita akan menggelar aksi unjuk rasa di depan pemerintahan kantor Gubernur Jawa Barat.

Tidak hanya itu, Rosyad juga menegaskan agar menyiapkan dari hari ini untuk mengikuti Rapat Pimpinan (RAPIM) FSPMI yang rencananya akan di laksanakan di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Menyongsong tahun politik saat ini kita harus turut serta mensukseskan sekaligus memenangkan caleg kita agar bisa lolos menjadi anggota dewan perwakilan rakyat khususnya di kota Cimahi dan Bandung Raya.

“Tak lupa kita sama sama rutin memanjatkan do’a kepada Allah SWT. Kita hanya memamasimalkan ikhtiar yang menentukan adalah Allah SWT,” tuturnya.

Hendrayana selaku ketua PC SPAI FSPMI Bandung raya agenda RAKERCAB ini adalah momen kita untuk saling mengkoreksi dan mengevaluasi kinerja sekaligus mengkritisi apa-apa yang dipandang perlu dilakukan perbaikan.

Bahkan pergeseran posisi kepengurusan sekaligus penambalan bagi posisi yang telah lama kosong yang dikarenakan personilnya telah mengundurkan diri.

Kata Hendra, setiap ada permasalahan harus di ambil hikmahnya. Serta para pengurus harus saling menguatkan satu sama lainya agar organisasi ini tetap berjalan sebagai mana mestinya.

Menurut Yayan Mulayana, kritik boleh disampaikan dalam forum seperti RAKERCAB ini. Tetapi dengan catatan bukan berindikasi seperti hujatan, namun lebih ke menyampaikan program kedepan.

Lantas Yayan juga menegaskan baik para pengurus maupun anggota jangan suka membanding bandingkan PUK satu dengan yang lainnya.

“Sunatullahnya kita adalah kerja bareng bareng kita sebagai organisator FSPMI untuk menghindari sifat merasa paling bekerja,” pungkasnya.

Agenda pun semakin seru dan terasa mencair ketika di lanjut dengan penyampaian laporan laporan, saran, masukan serta kritikan dari para pengurus PC dan PUK.

Kemudian dialnjutkan dengan diskusi,tanya jawab dan saling menanggapi apa yang para peserta sampaikan terakhir di pungkas dengan penarikan kesimpulan. (Drey)

Pos terkait