Partai Buruh: Pemuda Harus Terlibat Dalam Politik Untuk Menyelesaikan Persoalan yang Dihadapinya

Jakarta, KPonline – Barisan Rakyat 1 Juni (BARAK 106) menggelar kegiatan diskusi publik bertema, Sikap Politik Mahasiswa: Politik Elite atau Politik Pengabdian. Kegiatan ini digelar di Else Coffe, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Selasa (22/03/23).

Dalam Diskusi Publik tersebut, hadir Ketua Bidang Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Exco Pusat Partai Buruh, Muhammad Arira Fitra atau yang kerap disapa bung Bire sebagai narasumber. Bire memaparkan arti politik dan bayangan politik di kehidupan masyarakat, khususnya di kaum muda yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.

“Berbagai macam sendi kehidupan masyarakat khususnya kaum muda, mulai dari memejamkan mata dan membuka mata di atur oleh kebijakan politik,” ujarnya.

Ia menjelaskan beberapa persoalan kaum muda saat ini. Mulai dari persoalan lapangan pekerjaan yang sempit dan status hubungan pekerjaan yang tidak terjamin. Hal ini diperparah dengan upah yang tidak setimpal dengan apa yang sudah dikerjakan.

“Setelah lulus masa studi, mau tidak mau mahasiswa akan terjerumus ke dalam dunia pekerjaan atau aktivitas produksi dan menjadi pegawai. Persoalan bagi angkatan muda adalah dengan tidak layaknya upah atau kebijakan rezim soal politik upah murah,” jelas Ketua Bidang Pemuda itu.

Selain itu, ia menjabarkan kebijakan politik yang dikeluarkan oleh rezim Jokow-MA saat ini dinilai cacat dan tidak mempunyai orientasi keberpihakan terhadap angkatan muda, serta cenderung mempunyai watak arogansi pemerintah kepada rakyat pekerja.

“Perppu Cipta kerja adalah sebuah kebijakan politik yang lahir untuk menciptakan nuansa hubungan pekerjaan yang buruk bagi angkatan muda. Fleksibelitas waktu kerja, tidak ada jaminan pekerja menjadi karyawan tetap.”

“Tentu saja kebijakan politik (Perppu Cipta Kerja) sudah ditolak oleh berbagai macam elemen gerakan masyarakat karena cacat hukum dan cacat formil,” ujarnya.

Selanjutnya ia mengungkapkan posisi Partai Buruh terhadap kaum muda. Partai Buruh, lanjutnya akan menjadi partai progressif yang membela kepentingan rakyat di parlemen.

“Partai Buruh adalah jawaban kebuntuan kaum muda, di tengah maraknya partai tapi tak ada satupun yang berbicara masalah generasi muda dan Partai Buruh akan menjawab persoalan kaum muda dan membela kepentingan kaum muda dan rakyat secara kesuluruhan di dalam parlemen, karena kita mengedepankan prinsip, kesetaraan kesempatan, distribusi kekayaan, dan tanggung jawab publik.”

“Jika ada kader Partai Buruh yang tidak berbicara tentang hak kaum muda dan rakyat secara keseluruhan di ruang parlemen, maka kita pastikan akan mencabut mandat nya di parlemen,” tutupnya.