Bekasi, KPonline – Ratusan Anggota Serikat Pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Bekasi menghadiri konsolidasi terkait kasus dugaan PHK sepihak terhadap Ketua dan Sekretaris PUK SPEE FSPMI PT. Yamaha Music Manufacturing Asia, Senin (30/06/2025).
Dari pantauan Koran Perdjoeangan, Konsolidasi yang dilaksanakan di Omah Buruh baru yang beralamat di kawasan industri Delta silicon 3 dihadiri juga oleh Sabilar Rosad dan H. Abdul Bais,S.E. selaku Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Pimpinan Pusat (PP) SPEE FSPMI.
Turut hadir Sarino, S.H. selaku Sekretaris Konsulat Cabang (KC), Pimpinan Cabang semua Sektor Serikat Pekerja Anggota (SPA) FSPMI Kab/Kota Bekasi dari Sektor Elektronik Elektrik, Automotoif Mesin dan Komponen, Logam, Aneka Industri dan Supriyatno selaku Panglima Kordinator Daerah Garda Metal Bekasi.
Dalam pemaparannya Supriyatno menyampaikan bahwa harga diri FSPMI sedang dipertaruhkan dengan berlarut-larutnya kasus di YMMA.
“Harga diri kita sebagai organisasi Serikat Pekerja terbesar di Kab/Kota Bekasi yang tergabung dalam FSPMI sudah diinjak-injak, karena ada dugaan statement bahwa FSPMI adalah organisasi terlarang,” kata Supriyatno.
“Belum selesai masalah dugaan PHK sepihak hari ini saya mendengar kabar bahwa ada pemotongan upah, Surat Peringatan terhadap anggota serikat pekerja bahkan iuran Serikat Pekerja atau dikenal dengan Check Of System (COS) sudah diputus oleh manajemen PT. YMMA Bekasi dan ini namanya sudah menginjak-injak harga diri FSPMI,” tambah Supriyatno.
Acara konsolidasi yang dimulai pukul 14.00 WIB secara bergantian Pimpinan Serikat Pekerja menyampaikan sambutan-sambutannya yang menjelaskan bahwa permasalahan yang terjadi di PT. YMMA yang dilakukan terhadap FSPMI tidak bisa didiamkan begitu saja. (Ramdhoni)