Nisa, Sisi Lain Asisten Rumah Tangga

Bekasi,KPonline – Hari menjelang malam ketika bus yang saya naiki mulai berjalan. Sudah menjadi tradisi tiap pulang kampung saya naik armada PO bus Sinar Jaya.

Dan jadi kebiasaan pula tiap dengar suara mesin dihidupkan mata langsung terpejam..tidur.

Bacaan Lainnya

Tapi perjalanan mudik saya kali ini ada yang lain,di sebelah saya duduk seorang wanita yang menjadi teman perjalanan. Baru pertama kali jumpa tapi langsung akrab, mendengarkan ceritanya jadi hilang rasa ngantuk saya.

Namanya Nisa, seorang single parent, bekerja di sebuah perumahan elite di kawasan Lippo Cikarang sebagai asisten rumah tangga. Majikannya seorang tenaga kerja asing dari Jerman yang bekerja di perusahaan ternama di Cibitung. Setiap hari pekerjaan Nisa menyiapkan makan pagi dan malam untuk majikannya itu.

Selama lebih dari 2 tahun dia menjalani pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab sehingga majikannya sangat sayang ran hormat padanya.

Hari idul fitri tahun ini dia tidak boleh pulang kampung oleh majikannya, tapi dengan berani dia mengajukan penawaran dengan 2x gaji bahkan dia diijinkan membawa anaknya di rumah majikannya, jarang jarang ini terjadi.

Iseng saya nanya apa ngak pingin jadi TKW seperti kebanyakan perempuan, dengan santai dijawabnya tidak sama sekali, dia sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya dengan upah 3 juta bersih tiap bulan, dia mampu mencukupi kebutuhannya menghidupi anak semata wayang yang sudah sekolah di SMP bahkan bisa nabung untuk masa depannya. Bisa bertemu dengan anaknya dengan mudah.

Mungkin baginya hujan emas di negeri orang lebih baik hujan batu di negeri sendiri.

Ya, Nisa mungkin salah satu perempuan yang beruntung di antara ribuan bahkan jutaan perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga yang kadang sering diperlakukan secara tidak manusiawi.

Penulis: Ati Hasanah

Pos terkait