Menggali Potensi Diri Pekerja Muda

Bogor, KPonline – Kaum pekerja muda pada zaman disaat ini, seakan-akan menjadi magnet tersendiri bagi para pengusaha. Betapa calon-calon pekerja yang masih berusia belia, disuguhkan angan-angan dan pemandangan yang sangat berbanding terbalik dengan kondisi kehidupan yang sebenarnya. Bahkan bisa saja, kondisi mereka di masa yang akan datang, akan lebih buruk kondisinya dengan kondisi perburuhan saat ini.

Kontrak kerja yang berkepanjangan, sistem kerja outsourching (alih daya) dan yang sedang trending dan menjadi topik pembicaraan dan diskusi dikalangan buruh adalah soal pemagangan. “Bagaimana sikap kaum pekerja muda FSPMI dalam melawan aturan dan kebijakan yang tidak berpihak kepada buruh. Kemampuan diri kaum pekerja muda harus terus digali, bukan hanya untuk saat ini, tapi lebih jauh kedepan” ungkap Pipin Supinah, yang mewakili Yudi Winarno Ketua Umum Pengurus Pusat Elektronik Elektrik FSPMI.

Bacaan Lainnya

Mundiah Ketua Bidang Perempuan DPP FSPMI, memaparkan sisi lain dari pekerja muda dan pekerja perempuan. “Dalam Jambore Pekerja Muda FSPMI kali ini, pekerja muda dan kaum perempuan memang sengaja disatukan dalam sebuah agenda kegiatan yang saling bersinergi. Agar pelaksanaan kegiatan Jambore Pekerja Muda FSPMI ini terlihat lebih bersemangat dan lebih bergairah, dalam mempersiapkan kader-kader muda generasi penerus FSPMI” tuturnya.

Mundiah pun memaparkan secara umum, tentang perlawanan yang harus dilakukan kaum pekerja muda dalam menghalau rencana revisi UU 13/2003. Yang diantara pasal-pasal yang rencananya akan direvisi adalah tentang cuti haid bagi kaum pekerja perempuan. “Hal tersebut adalah bentuk diskriminasi terhadap kaum pekerja perempuan” ujarnya.

Potret buruh-buruh formal dalam hal ketertarikan mereka dalam berserikat, khususnya serikat pekerja atau serikat buruh. Menurunnya ketertarikan mereka, harus terus digugah, hingga pada akhirnya kaum pekerja muda tertarik untuk berserikat. Hal-hal tersebut, dijelaskan secara umum oleh Rahmat Binsar, Ketua Bidang Pendidikan Dan Organisasi Pengurus Pusat Serikat Pekerja Aneka Industri. “Jangan canggung dan jangan ragu untuk mengorganisir di kalangan pekerja muda. Karena Kaum Millenial merupakan kaum yang cukup unik, sehingga membutuhkan penanganan yang unik pula” jelas Rahmat. (RDW)

Pos terkait