Jakarta, KPonline – Tiga tahun sudah Tenaga Honorer Kategori II dibohongi. Bagaimana tidak? Pada tanggal 15 September 2015 silam, kesepakatan antara Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Menpan RB Yudi Crisnandy, BKN, dan KASN dengan Komisi II DPR RI, menyepakati pengangkatan Tenaga Honorer Kategori II menjadi PNS dalam sebuah Rapat Dengar Pendapat ( RDP ) di Gedung Wakil Rakyat.
Namun nampaknya kesepakatan tersebut hanya indah di atas kertas.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi II Rambe Kamaru Jaman, dihadiri sejumlah anggota DPR RI lainnya. Juga hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan Pengurus PB PGRI yang dipimpin langsung oleh Dr Sulistyo (saat ini sudah almarhum). Hadir juga dalam kesempatan itu perwakilan Tenaga Honorer Kategori II
Dalam pertemuan tersebut disepakati enam point penting, salah satunya adalah: Komisi II DPR RI dan Kementerian PANRB sepakat untuk mengangkat Tenaga Honorer Kategori II Sejumlah 439.956 Menjadi PNS melalui verifikasi.
Baca juga: Honorer K2 Temui Prabowo: 4 Tahun Kami Menunggu dan Sia-Sia
Baca juga: Honorer Lakukan Cap Jempol Darah, M. Nurfahroji: Buruh Wajib Bersolidaritas
Sedangkan di luar gedung DPR RI massa aksi sekitar 125 ribu Tenaga Honorer Kategori II dari berbagai daerah se-Indonesia yang dipimpin jenderal lapangan Dr Didi Suprijadi beserta Tenaga Honorer Kategori II dan elemen buruh KSPI meneriakkan 10 tuntutan mendorong agar anggota DPR RI ikut membantu memperjuangkan aspirasi Tenaga Honorer Kategori II hingga mendapatkan kesepakatan
Akan tetapi semua peristiwa tersebut sekarang hanyalah menjadi kenangan pahit.
Dimana rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia berada? Ketika honorer yang sudah mengabdi sekian lama disia-diakan?
Bagi Tenaga Honorer Kategori II, apakah hanya akan diam atau bergerak melawan dalam ketidakadilan ini?
Oleh : Hamdi Zaenal (Korlap Aksi 15 September 2015 )
