Serang,KPonline -Ribuan masa buruh Altar & Kabut Bergerak bertahan sampai menjelang malam di Kantor Pusat Pemerintahan Propinsi Banten (KP3B), untuk menagih janji Gubernur Banten, dalam hal ini Wahidin Halim, yang telah telah bersepakat, berjanji untuk menaikan UMK se-Banten, diatas ketentuan PP 78/2015.
Para buruh menuntut kepada Wahidin Halim, supaya segera merevisi SK Gubernur Banten terkait kenaikan UMK sesuai dengan rekomendasi dari bupati atau walikota.
Sebelum SK UMK ditandatangani dan di tetapkan oleh Gubernur, dalam pertemuan di rumah dinas, sempat ada obrolan, pernyataan bahwa Gubernur akan meng-SK kan UMK Banten, sesuai dengan rekomendasi walikota atau bupati.
Tapi ternyata SK keputusan Gubernur berbeda dengan apa yang disampaikan pada waktu bertemu di rumah dinas Gubernur.
Gubernur Banten menanda tangani SK kenaikan UMK se-Banten untuk tahun 2018, sesuai dengan PP 78/2015. Hal inilah yang memicu para buruh se-Tangerang dan Banten datang mengepung KP3B untuk menagih janji Gubernur.
Sempat terjadi negosiasi antara pihak kepolisian Polda Banten dengan para pimpinan buruh, supaya tidak melakukan aksi unjuk rasa melebihi ketentuan diatas jam yang telah di sepakati.
Khawatir situasi tidak kondusif karna pihak aparat kepolisian terus berusaha melakukan penekan terhadap pimpinan buruh, supaya masa buruh segera membubarkan diri.
Melalui pertimbangan akan keselamatan seluruh anggota serta mengingat perjuangan Upah masih cukup panjang, maka para pimpinan buruh memberikan intruksi, supaya anggota masa aksi buruh bersama – sama membubarkan diri, tanda aksi hari ini selesai.
Masa aksi buruh akhirnya membubarkan diri setelah sholat Maghrib, namun sebelumnya para buruh berjanji akan datang kembali ke KP3B dengan jumlah masa aksi yang lebih besar lagi, jika tuntutan mereka tidak diindahkan oleh Gubernur, atau jika SK UMK se-Tangerang dan Banten tidak direvisi oleh Gubernur Banten.Gubernur Banten sendiri saat ini sedang berada di Surabaya dan berjanji akan menemui buruh esok hari
Kontributor Tangerang, RD Rizal N
