Jelang Aksi Besar di PT. CIP, Jajaran Perangkat FSPMI Surabaya Gelar Rapat Koordinasi Akbar

Surabaya, KPonline – Puluhan pekerja yang tergabung dalam naungan bendera FSPMI Surabaya berkumpul dalam rapat konsolidasi yang dikemas dengan tema ngopi bareng di depan pabrik PT. Cahaya Indo Persada, yang terletak di Jl. Dumar Industri No 37-38 – Surabaya.

Di bawah terangnya cahaya rembulan, semakin membuat suasana pada malam hari itu (Senin, 22/10/2018), semakin terasa syahdu, dan hal itu bisa di lihat pada setiap anggota PUK PT. Cahaya Indo Persada yang tampak bersemangat dan antusias dalam mengikuti acara tersebut sambil berlesehan.

Bacaan Lainnya

Agenda tersebut digelar dengan tujuan untuk membahas rencana aksi besar-besaran yang akan diadakan oleh seluruh anggota PUK PT. CIP bersama rekan pekerja/buruh dari perusahaan lainnya, yang rencananya akan di lakukan mulai besok (Selasa, 23/10/2018) hingga hari kamis (25/10/2018) mendatang selama 3 hari.

Ketua PUK PT. CIP, Arif F, yang telah memberikan sambutan awal pertanda dimulainya agenda tersebut, memaparkan secara perlahan, awal perjalanan kasus yang dialami oleh buruh/pekerja yang diketahui bekerja di perusahaan produksi alat makan ini (sendok dan garpu).

Yang dimana hingga sampai saat ini permasalahan tersebut tak kunjung ada titik temu, antara pihak menejemen maupun buruh/pekerja, yang akhirnya seluruh anggota pun sepakat untuk memulai pergerakan.

“Saya menghimbau kepada seluruh anggota PUK PT. CIP, agar selalu mengobarkan semangat berjuang, untuk menuntut hak-hak kita (anggota.red) yang hingga saat ini belum bisa dipenuhi oleh pihak menejemen.” Ujar Arif, memberikan semangat kepada anggota PUK-nya.

Agenda rapat konsolidasi yang dikemas dalam tema ngopi bareng inipun, dirasa berbeda seperti rapat pada beberapa waktu sebelumnya, dikarenakan untuk pertama kalinya, PUK PT. CIP bersama perwakilan Pimpinan Cabang SPL FSPMI Surabaya turut mengundang Ketua KC Kota Surabaya, Doni Ariyanto.

Pria asli Ngawi tersebut pun turut mengapresiasi gerakan perlawanan yang akan di tempuh oleh PUK PT. CIP dalam berjuang menuntut hak dasar buruh/pekerja yang telah diduga di langgar oleh pihak perusahaan PT. Cahaya Indo Persada.

“Nasip bukan untuk di titipkan, melainkan harus terus di perjuangkan, karena nasib setiap orang bisa berubah, jika orang tersebut mau merubah nasibnya sendiri.” Ujar Doni Ariyanto, memberikan motivasi kepada seluruh peserta yang hadir dalam rakor tersebut.

Seraya memberikan motivasi, pria yang diketahui memiliki hobby pecinta burung ini pun turut memberikan alasan, kenapa buruh/pekerja PUK PT. CIP harus segera bergerak dan bangkit melawan.

“Dalam agama Islam kita di ajarkan, Sami’na Wa Atho’na yang artinya kami mendengar dan kami taat, namun ketika kita taat tapi perusaahan ingkar dalam perjanjian yang telah di sepakati bersama, maka tidak ada kata lain untuk saatnya kita bangkit dan melawan!” Tambah Doni Ariyanto.

Kontributor Surabaya
(Abd. Muis)

Pos terkait