Ini Komentar Pengusaha Korea Tentang Tenaga Kerja Indonesia

Seoul,KPonline — Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan memberikan sejumlah penghargaan kepada CEO dan Tenaga Kerja Indonesia teladan yang selama ini dinilai mampu berkontribusi terhadap kesejahteraan pekerja.

Penghargaan tahunan yang diberi nama “Ambassador Award” berlangsung pada Minggu (27/8/2017) sore yang sudah dimulai sejak 2016.

Bacaan Lainnya

Khusus CEO penerima penghargaan, selain harus memenuhi kriteria peningkatkan hak-hak TKI, di perusahannya juga harus tidak pernah ada TKI yang meninggal atau mengalami kecelakaan kerja.

CEO atau sajangnim penerima anugerah kali ini adalah Kim Moon-go (Senyeong Precise Enginering Co.) dan Seo Bo-Sung (Daewon GSI Co.). Perusahaan pertama mempekerjakan 11 TKI dan bergerak di bidang pembuatan kompor gas dan alat rumah tangga.

Perusahaan kedua memiliki 12 TKI yang berfokus pada pembuatan mesin penggilas padi. Perusahaan dimaksud sejak 2004/2005 hanya mempekerjakan tenaga kerja Indonesia.

“Jujur saja, sampai sekarang saya belum berpikir untuk mengambil tenaga kerja selain dari Indonesia. Mereka berhati hangat, rajin dan ulet,” kata Kim Moon-go.

Selain dinilai terampil, para CEO sejumlah perusahaan di Korsel itu juga cukup ulet. Tidak sedikit dari para pemilik usaha yang memberi kesempatan kepada TKI untuk beribadah secara tepat waktu.

“Kalau saya, selalu usahakan agar mereka [TKI] bisa beribadah pada waktunya,” sahut Seo Bo-Sung diatas panggung.

Dubes Umar menggarisbawahi pentingnya “Ambassador Award” ini karena dapat memotivasi perusahaan lain melakukan hal yang sama bagi TKI di Korea yang jumlahnya mencapai 36.000 orang.

Kedua CEO telah terpilih melalui seleksi yang sangat ketat yang dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari perwakilan organisasi masyarakat bersama KBRI.

“Atas nama Pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada kedua sajangnim (CEO). Anda telah memperlakukan TKI dengan sangat baik. Anda adalah inspirasi bagi para CEO. Selain penghargaan, Anda juga berhak tiket liburan ke Indonesia PP,” kata Dubes di kutip dari kabar24 yang disambut dengan tepuk tangan 200 hadirin yang memenuhi ruang tamu Wisma Duta.

Di sisi lain, Dubes menyatakan prihatin atas beberapa musibah yang dialami WNI dalam 2 tahun terakhir.

Dikatakan, pada dasarnya, keselamatan dan kesehatan pekerja di Negeri Kimchi sudah relatif baik, namun harus terus ditingkatkan demi kesejahteraan TKI. Jadi bukan soal angka, tetapi lebih ke soal pencegahan.

“Oleh karenanya, hari ini saya nyatakan sebagai hari mulainya kampanye keselamatan dan kesehatan kerja. KBRI akan melakukan pendekatan sistematis kepada perusahaan pengguna TKI, Pemerintah Korsel dan juga para TKI. Targetnya, tidak ada lagi korban sia-sia. TKI harus sukses di Korea Selatan dan sukses jadi pengusaha saat pulang kelak,” ujarnya.

Menurut Kepala Fungsi Penerangan KBRI, M Aji Surya, yang juga berbeda dari tahun lalu, kali ini “Ambassador Award” juga diberikan kepada tiga orang WNI/TKI.

Hajat Febrianto dinobatkan sebagai TKI teladan, Suwardi menjadi WNI Peduli budaya dan persatuan WNI, sedangkan Eko Darmiyanti sebagai diaspora peduli TKI di Korea. Masing-masing diganjar dengan “Ambassador Award” dari KBRI dan tabungan 2 juta Won (Rp23 juta) dari PT Bank Negara Indonesia Tbk. dan BPJS Ketenagakerjaan.

Pemilihan ketiga WNI tersebut didasarkan beberapa kriteria yang diputuskan oleh perwakilan masyatakat Indonesia di negeri ginseng. Penerima anugerah dinilai bisa menjadi contoh TKI lain dan warga Indonesia di luar negeri.

“Saya berpesan kepada teman-teman di sini agar memperhatikan keselamatan dalam bekerja. Jangan lupa menggunakan helm dan peralatan keselamatan lain,” kata Hajat. “Kalau saya boleh menghimbau, mari kita saling membantu satu dan lainnya agar beban makin ringan,” kata Suwardi.

Penganugerahan yang dihadiri mantan Menlu Hasan Wirajuda itu juga ditandai dengan penandatanganan pemberdayaan TKI antara BNI dan KBRI Seoul yang diwakili oleh Managing Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Adi Sulistyowati, dan Koordinator Fungsi Protokol Konsuler KBRI, Fuad Adriansyah.

Selain itu, 5 TKI yang berstatus mahasiswa Universitas Terbuka cabang Korea Selatan juga mendapat beasiswa dari BNI karena nilai dan kerajinannnya di atas rata-rata.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *