Grup Godrej Peduli Korban Bencana Alam

Bogor, KPonline – Hujan yang mengguyur Bogor sejak beberapa hari yang lalu secara terus menerus, membuat khawatir beberapa pihak. Terlebih-lebih bagi para korban bencana alam yang berada di tenda-tenda pengungsian. Seperti di lokasi penampungan dan tenda-tenda pengungsi di Kampung Cisusu, Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya. Mereka khawatir, hawa dingin akan menambah rasa lapar, membuat demam anak-anak yang masih balita.

Hal-hal tersebutlah yang membuat buruh-buruh Grup Godrej menggalang donasi dan mengumpulkan segala kemampuan untuk saling membantu sesama. Sejak dini hari, Sabtu 7 Februari 2019, sebagian karyawan PT. Megasari Makmur (salah satu perusahaan Grup Godrej) menyusun serta berkoordinasi dengan buruh-buruh yg akan berangkat ke lokasi penampungan dan tenda pengungsi korban bencana alam, yang berlokasi di Kampung Cisusu, Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Mereka bergerak menyusuri jalan di kawasan industri Wanaherang, Gunung Putri, pun meski dibawah siraman rintik hujan, bukanlah suatu halangan bagi mereka dikala ada saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana alam,  mekipun kira tak mengenal siapa mereka. Rasa kepedulian atas dasar kemanusiaan dari karyawan dan karyawati PT. Megasari Makmur dibawah naungan bendera Godrej Peduli.

“Ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari semua kejadian ini, bahwa manusia tak bisa hidup sendiri. Ada 2 lokasi penampungan korban bencana alam dab tenda pengungsian yang kami sambangi. Yaitu Kampung Cipugur dan Kampung Cisusu, Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Dua kampung tersebut yang kami sambangi hanya untuk berbagi dan melihat kondisi para pengungai dan suasana pengungsian disana.

Perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari, air bersih dan bantuan logistik lainnya yang kami bawa, semoga dapat sedikit membantu dan meringankan beban mereka” tutur Suratman selaku kordinator rombongan Grup Godrej.

Di lokasi pengungsian Kampung Cipugur, ada sekitar kurang lebih 700 jiwa, dan di Kampung Cisusu ada sekitar kurang lebih 350 jiwa, yang kesemuanya ditampung di tenda-tenda pengungsian.

Dua kampung tersebut terletak di Kecamatan Sukajaya, dan saat ini mereka membutuhkan sarana dan prasarana mandi, cuci dan air bersih, juga perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang saat ini sekolahnya terpaksa diliburkan. “Karena saat ini, mereka bersekolah di tenda-tenda darurat yang ada di pngungsian, dengan perelngkapan sekolah yang ala kadarnya” lanjut Suratman.

Tanah basah berlumpur disaat hujan turun, menjadi tempat tersebut sebagai lokasi anak-anak di pengungsian untuk bermain. Seolah-olah mereka tidak peduli dengan keadaan yang ada. Karena bagaimana pun juga, anak-anak tetap membutuhkan hiburan di kala bencana menerpa, agar truma yang mereka rasakan tdak berkepanjangan. (Gunawan)