Gandeng Jamkeswatch, PUK SPAI FSPMI PT. Setia Pesona Cipta Adakan Sosialisasi BPJS Kesehatan

Bekasi, KPonline – Jamkeswatch Bekasi kembali mengadakan sosialisasi tentang BPJS Kesehatan di PUK SPAI FSPMI PT. Setia Pesona Cipta (Granita), Minggu (31/7/2022). Ketidaktahuan bagaimana ketika berobat menggunakan BPJS Kesehatan menjadi bahasan dalam agenda tersebut.

Dalam sosialisasi ini mereka menjelaskan pentingnya mempunyai jaminan kesehatan untuk masyarakat. Sesi diskusi pun dilakukan oleh tim Jamkeswatch kepada anggota yang hadir mengikuti agenda tersebut.

Ketua DPD Jamkeswatch kabupaten Bekasi Maha Syatrio beserta jajarannya mengisi langsung agenda yang dilakukan di area perusahaan tersebut.

Dalam penyampaiannya Jamkeswatch menuturkan bagaimana pentingnya punya jamiman kesehatan, mengingat biaya berobat saat ini sangat mahal.

“Perlindungan kesehatan sangat penting untuk kita semua, apa lagi seorang pekerja. Perusahaan bahkan wajib mendaftarkan karyawannya ke program BPJS kesehatan. Masih adanya ketidak pahaman itu yang terkadang jadi kendala peserta termasuk anggota yang ikut di agenda hari ini,” tutur relawan Jamkeswatch dalam penyampaiannya.

Menurutnya, bukan hanya pekerja yang ada di dalam segmentasi Peserta Penerim Upah (PPU) namun Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) kadang masih ada yang belum memahaminya.

“Jangan pandang sebelah mata perihal jaminan kesehatan, banyak yang kita temukan ketika masyarakat masuk Rumah Sakit tidak mempunyai jaminan kesehatan. Ini tugas kita mensosialisasikan kepada masyarakat di lingkungan, mudah-mudahan dengan adanya agenda ini bisa memberikan pelajaran untuk kita semua,” tutupnya jelas.

Saat ditemui Media Perdjoeangan ketua PUK SPAI FSPMI PT. Setia Pesona Cipta (Granita) menjelaskan kedatangan tim Jamkeswatch tiada lain untuk memberikan pemahaman terhadap anggota, karena pentingnya BPJS Kesehatan untuk semua anggota.

“Alhamdulillah sangat antusias anggota saya mengikuti agenda sosialisasi yang diadakan mulai pukul 09:00 WIB. Dengan adanya sosialisasi ini paling tidak kawan-kawan bisa memahami bagaimana ketika mau berobat entah itu ke kelinik atau ke Rumah Sakit sekalipun. Paling tidak ketika sudah mengikuti agenda ini semua anggota yang hadir bisa tahu secara mekanisme menggunkan BPJS Kesehatan,” urai Suradi kepada Media Perdjoeangan, Minggu (31/07/2022).

Suradi menilai pentingnya agenda tersebut untuk diketahui anggotanya terlebih bisa dipraktekan ketika ada tetangga sakit, keluarga sakit, atau orang-orang terdekat sekalipun.

“Kemungkinan PUK akan mengirimkan anggota ketika ada agenda pendidikan yang sudah DPD Jamkeswatch wacanakan. Awalnya saya nggak paham bagaimana mendampingi, dan mengadvokasi pasien di Rumah Sakit, namun setelah pelan-pelan bergabung dengan Jamkeswatch banyak ilmu yang didapatkan dari Jamkeswatch,” tambah pria yang tinggal lama di Cikarang Timur itu.

Banyaknya regulasi BPJS yang sepenuhnya belum diketahui oleh peserta itu adalah tugas sosial Jamkeswatch untuk mensosialisasikannya.

BPJS Kesehatan diselengarakan tepat pada 1 Januari 2014, Jamkeswatch sendiri adalah bagian dari pelaku sejarah lahirnya BPJS Kesehatan. Hingga beriring berjalannya waktu BPJS Kesehatan bisa dinikmati oleh masyarakat, dan BPJS Kesehatan sendiri terus mengupayakan perbaikan dari berbagai sisi.

Penulis: Jhole
Foto: Jhole