Bekasi, KPonline – Judy Winarno, Ketua Umum Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federal Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPEE FSPMI) pada Sabtu malam Ahad (15/12/2018) menyempatkan diri untuk melakukan tatap muka dengan sejumlah warga di RT. 03/37 perumahan Vila Indah Permai (VIP).
Hal ini bukan tanpa alasan, lokasi pertemuan ini merupakan salah satu bagian yang masuk dalam wilayah Kota Bekasi yang merupakan dapil Judy Winarno dalam pertarungan merebut kursi dewan di tingkat propinsi Jawa Barat.
Pertemuan ini difasilitasi oleh Slamet Riyadi, yang sekarang duduk sebagai pangkornit Garda Metal di PUK SPAMK FSPMI PT. FSCM Manufacturing Indonesia, DKI Jakarta yang juga secara kebetulan menjabat sebagai ketua RT.03/37 di wilayah tersebut.
“Mesti kita lintas sektor, bagi kami tidak masalah karena bung Yudi Winarno merupakan caleg yang direkomendasikan secara resmi oleh organisasi FSPMI KSPI kami siap membantu dan memberikan suaranya untuk beliau,” ujar Slamet.

“Secara prinsip, siapa pun yang maju selama itu merupakan rekomendasi organisasi kami akan tunduk dan patuh pada instruksi organisasi FSPMI KSPI, apalagi kami bagian dari Garda Metal, jadi secara militansi perjuangan Buruh Go Politic ini tak perlu diragukan lagi,” lanjutnya, seraya memberi jaminan akan melakukan konsolidasi dan sosialisasi lanjutan untuk para caleg buruh ini.
Di perumahan Vila Indah Permai ini, tercatat ada puluhan Garda Metal, pleno dan angggota PUK SPA FSPMI. Dengan kondisi yang demikian setidaknya akan mempermudah dalam hal konsolidasi suara untuk caleg buruh termasuk Judy Winarno yang maju melalui partai PKS nomor urut 4 dapil Bekasi Kota dan Depok.
Dalam kesempatan malam ini, Judy Winarno menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh kawan kawan Garda Metal FSPMI di VIP yang telah memfasilitasi pertemuan ini.
Dalam suasana yang santai dihadapan Garda Metal dan warga masyarakat yang hadir, Judy menyampaikan beberapa point penting kenapa buruh harus Go Politic masuk dalam lingkaran kekuasaan.
Menurut Judy, buruh harus bisa ikut ambil bagian menentukan kebijakan dalam menentukan nasibnya sendiri menjadi lebih baik lagi melalui lembaga legislatif maupun yudikatif.
“Hari-hari politik yang sedang kita hadapi, adalah hari-hari pertempuran politik dimana kaum buruh berusaha mencoba merubah keadaan (menjadi lebih baik),” ungkap Judy Winarno.
Judy juga mengingatkan pentingnya pergantian kepemimpinan nasional pada pilpres 2019 mendatang.
“Menjadi sesuatu fakta yang dirasakan bersama oleh kita kaum buruh bahwa kebijakan rezim saat ini tidak berpihak pada buruh. Terbitnya PP 78/2015 merupakan kebijakan pro upah murah yang sangat merugikan buruh,” tandasnya.
“Oleh karena itu 2019 wajib ganti Presiden, pilih pasangan Prabowo Sandi untuk Indonesia yang lebih baik lagi, sejahtera, adil dan makmur,” pungkasnya. (Jim).