Ditinggal kabur Pengusaha, Buruh PT. Merak Jaya Beton Dirikan Tenda Perjuangan

Bekasi,Kponline – Tidak ada yang tahu musibah yg akan dialami Pekerja, seperti yang terjadi pada buruh PUK SPL FSPMI PT. MERAK JAYA BETON yang berlokasi nyaris bersebrangan dengan Kec. Cikarang Selatan.

Sungguh malang nasib mereka, karena ditinggalkan oleh Pengusahanya dan pintu gerbang pun di gemboknya. Mereka pun terpaksa mendirikan tenda perjuangan didepan gerbang perusahaan.

Bacaan Lainnya

Budi Hartono salah satu pengurus PUK menyampaikan ke Media Perdjoeangan saat ditemui Senin (4/3/2019) malam. Menurutnya kurang lebih 120 karyawan yang kebetulan 63 diantaranya adalah Anggota FSPMI, mereka kompak secara bergantian menjaga posko perjuangan siang dan malam nonstop, juga guna mengamankan aset perusahaan yang masih tersisa.

Lebih lanjut menurut pengurus bidang pengupahan ini menyampaikan bahwa dihari Minggu (3/3/2019) pukul 4 pagi mobil molen terakhir telah masuk setelah mengantar pesanan ke pelanggan, hingga karyawan terakhir bergegas pulang, ternyata setelah 1/2 jam berselang tepatnya pada pukul 5, 30 pagi pihak perusahaan masuk membawa driver – driver cadangan yang ternyata berencana akan membawa 16 unit mobil molen yang terparkir di perusahaan tersebut, dengan pengawalan ketat dari aparat, hingga bahkan 2 orang security yg sedang jagapun dilarang keluar dari pos.

“Ternyata kecolongan juga !! 16 Unit mobil molen pagi buta berhasil dikeluarkan oleh perusahaan tanpa sepengetahuan karyawannya, tentu dengan pengawalan ketat dari Aparat keamanan, padahal produksi sedang bagus akan permintaan pasar, belum lagi perusahaan telah memiliki cabang di Karawang, Jakarta belum lagi di Cibitung yang tidak lama lagi akan segera dibuka, tidak ada alasan yang jelas akan tutupnya perusahaan ini”, terang Budi dengan raut wajah serius.

Pimpinan Cabang SPL pun langsung tanggap akan kejadian ini dan langsung membentuk tim dan menyusun langkah – langkah untuk penyelesaian kasus ini.

Sampai tulisan ini di muat para pekerja PT. Merak Jaya Beton ini memohon maaf apabila mengganggu kenyamanan masyarakat setempat dan mohon dukungan dari buruh-buruh Bekasi baik moril maupun materil.

Pos terkait