Capres 2019 Pilihan Buruh: Antara Prabowo Subianto dan Rizal Ramli

Presiden KSPI dan FSPMI Said Iqbal menyampaikan sikap kaum buruh dalam Konferensi Pers di Hotel Mega Proklamasi, Selasa (24/4/2018) | Selamet Wahyudin

Jakarta, KPonline – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggunakan momentum peringatan Hari Buruh se-Dunia (May Day) pada 1 Mei 2018 untuk mendeklarasikan dukungan terhadap bakal calon presiden dan wakil presiden. Deklarasi ini akan dilakukan di Istora Senayan, setelah sebelumnya massa buruh menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara.

Menurut Presiden KSPI yang juga Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Said Iqbal, aksi di Jakarta akan diikuti 150 ribu buruh. Selain itu, aksi juga serentak dilakukan di 25 Provinsi dan melibatkan lebih dari 200 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Total buruh yang akan turun ke jalan pada 1 Mei nanti, diperkirakan berjumlah 1 juta orang.

Ratusan ribu buruh akan berkumpul sejak pukul 10.00 WIB di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada 1 Mei 2018. Barisan buruh akan melakukan long march ke Istana Negara, dan pada pukul 13.00 WIB bergeser ke Istora Senayan yang jadi lokasi deklarasi dukungan politik,” demikian Said Iqbal menjelaskan.

Presiden Pilihan Buruh

Siapa Capres yang akan didukung buruh? Ada dua nama yang menguat di kalangan buruh. Keduanya adalah Prabowo Subianto (Ketua Umum Gerindra) dan Rizal Ramli (ekonom senior, mantan Menko Kemaritiman).

Bahkan, kata Said Iqbal, KSPI ingin keduanya menjadi pasangan sebagai Capres dan Cawapres.

“Bisa saja keduanya menjadi pasangan, itu maunya kami, biar parpol yang menentukan,” kata Said Iqbal.

Buruh menilai, dua tokoh nasional itu punya keberpihakan yang tegas terhadap kepentingan rakyat Indonesia. Apalagi baik Prabowo dan Rizal Ramli sudah menyatakan perang terbuka terhadap model ekonomi neoliberalisme.

Oleh karena itu, buruh berharap parpol-parpol menyatakan dukungan politik terhadap Prabowo-Rizal di Pilpres 2019.

Puluhan wartawan hadir dalam Konferensi Pers yang diselenggarakan KSPI di Hotel Mega Proklamasi, Selasa (24/4/2018) | Media Perdjoeangan

Unjuk Pemikiran

Namun demikian, KSPI belum memutuskan secara resmi siapa yang akan diberikan dukungan. KSPI akan mempertimbangkan pilihannya melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan sebuah seminar yang akan mengundang tokoh-tokoh pilihan.

“Pada tanggal 28-29 April ada Rakernas KSPI hadir dari 25 provinsi, 200 kabupaten dan kota hadir di Hotel Grand Cempaka. Selain itu, juga akan ada Seminar Kebangsaan yang mengundang capres, seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, Rizal Ramli, dan Muhaimin Iskandar. Itu yang diundang,” kata Said Iqbal.

Dalam seminar inilah sejumlah capres akan menyampaikan pemikirannya tentang negara sejahtera. Sehingga, para buruh bisa menentukan pilihannya secara objektif.

Tidak Memilih Joko Widodo

KSPI tidak mengundang petahana, Presiden Joko Widodo. Sebab, Joko Widodo dianggap menunjukkan langkah yang berlawanan dengan janjinya memerhatikan kepentingan buruh.

Dalam hal ini, Said Iqbal dan Kahar S. Cahyono menulis sebuah buku berjudul ‘Pemerintah Gagal Menyejahterakan Buruh?

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi capres pilihan buruh adalah bisa mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, menghapus sistem outsourcing, menolak keberadaan tenaga kerja kasar dari negara lain, serta mencabut Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA). Selain itu menyediakan transportasi publik yang murah, perumahan buruh murah, dan guru honor diangkat jadi PNS.