Jakarta, KPonline – Menindaklanjuti rencana longmarch buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dari Surabaya – Jakarta pada tanggal 5 hingga 10 Agustus 2018 mendatang, Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) DKI Jakarta menggelar rapat koordinasi terkait hal tersebut pada Jumat sore (3/8/2018). Longmarch dilakukan oleh kaum buruh untuk menyuarakan berbagai isu. Baik isu yang berkaitan dengan masyarakat umum maupun isu khusus perburuhan.
Sekretaris DPW FSPMI DKI Jakarta, Tuwarno yang memimpin jalannya rapat menyampaikan tuntutan terkait dengan isu buruh, diantaranya adalah Cabut PP 78 Tahun 2015, Sehat Hak Rakyat, tolak TKA Unskilled, angkat guru honorer dan tenaga honorer menjadi PNS, serta berikan perlindungan bagi pengemudi ojek online.
DPW FSPMI DKI Jakarta beserta seluruh jajaran PUK SPA FSPMI DKI Jakarta, Garda Metal, Media Perdjoeangan, serta Jamkeswatch, mendiskusikan beberapa hal yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan longmarch nanti. Mulai dari persiapan massa aksi, pengamanan, persiapan logistik, hingga acara penyambutan di perbatasan wilayah masuk Jakarta.
Secara garis besar, seluruh jajaran pengurus wilayah hingga pengurus PUK menyatakan kesiapannya dan mengikuti dan mensukseskan pelaksanaan longmarch nanti.
Terkait kebutuhan logistik seluruh PUK menyatakan sepakat untuk melakukan gotong royong secara pendanaan agar longmarch ini bisa berjalan lancar, khususnya ketika masuk Jakarta. Masih ada beberapa hari untuk mematangkan persiapan dan koordinasi terkait hal yang lebih detail untuk dibahas.
Pada pertemuan ini juga dipersiapkan anggota Garda Metal yang akan menjadi tim inti peserta longmarch sebanyak 20 orang perwakilan dari beberapa PUK serikat pekerja anggota di wilayah DKI Jakarta.
Ketika masuk di Jakarta tim longmarch dipastikan akan bergabung dengan dua puluh ribu buruh yang akan bersama-sama mengantarkan Prabowo Subianto mendaftarkan sebagai calon presiden di KPU.
(Jim).
