Bandung, KPonline – Sebagai salah satu komponen bangsa yang kedudukanya sama di dalam Undang-undang, sepertinya buruh tidak pernah bisa menikmati haknya sebagai warga negara. Ketenangannya selalu terusik, kehidupannya selalu terancam, padahal hak hidup dan ketentraman merupakan hak azazi yang diatur dalam Undang-undang yaitu;
Pasal 9 Undang-Undang Nomor. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (“UU HAM”) yang berbunyi:
(1) Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya.
(2) Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin.
(3) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Namun pada kenyataannya buruh tidak pernah berhenti diusik kehidupan dan ketentramannya.
Setiap harinya permasalahan-permasalahan perburuhan yang berasal dari pelanggaran peraturan ketenagakerjaan yang dilakukan oleh oknum pengusaha nakal, seperti tidak pernah berhenti mengancam kehidupan dan penghidupan kaum buruh.
Belum lagi kebijakan-kebijakan pemerintah yang selalu saja berpihak kepada kaum kapitalis, semakin menambah keterpurukan kaum buruh yang selama ini disebut sebagai pilar penopang ekonomi negara.
Seperti halnya saat ini kaum buruh tengah terancam kelangsungan hidupnya oleh rencana disahkannya Omnibus law RUU Cipta Kerja yang isinya nyata-nyata akan membinasakan kelangsungan hidup kaum buruh dan keluarganya ke depan.
Padahal seyogianya sebuah undang-undang dibuat untuk melindungi yang lemah, tetapi herannya dinegri ini malah sebaliknya.
Oleh sebab itu kaum buruh Indonesia yang saat ini sedang dirundung keresahan dan kemarahan, tengah gencar-gencarnya melakukan perlawanan terhadap kesemena-menaan penguasa yang mereka rasa saat ini sedang mendzolimi kaum buruh.
Seperti yang dilakukan oleh gerakan aliansi masyarakat buruh, mahasiswa kota Cimahi & Bandung Raya, saat ini sedang mempersiapkan gerakan perlawanan penolakan terhadap Omnibus law Cipta Kerja ini. Rencananya aliansi ini akan membuat aksi bersekala besar di Bandung Raya, dimulai hari ini Kamis, (6/8/2020) dengan membagikan selebaran ajakan aksi kepada masyarakat disetiap sudut kota diwilayah Cimahi dan Bandung Raya. Akankah Bandung lautan buruh terulang?
Aksi bersekala besar ini akan terus berlangsung disetiap daerah di Indonesia sampai tuntutan kaum buruh didengar.
Asep Rosid
