Bersama Melawan Krisis

Karawang, KPonline – Setelah Karyawan PT. Asian Isuzu Casting Center (AICC) melakukan libur produksi selama hampir 2 pekan oleh Management, kali ini Management PT. Asian Isuzu Casting Center (AICC) berencana mempekerjakan Karyawannya dengan 3 hari kerja untuk tiap grup nya. Grup tersebut terbagi menjadi 2 grup yaitu grup A dan grup B. Management menginginkan grup tersebut menggunakan hari sabtu sebagai hari kerja biasa untuk proses produksi, yang biasanya hari di hitung sebagai hari lembur jika pekerja masuk untuk bekerja. Kamis, (23/04/2020).

Hal ini disampaikan oleh Management PT. Asian Isuzu Casting Center dalam bentuk proposal kepada PUK SPAMK FSPMI PT. Asian Isuzu Casting Center (AICC).

Bacaan Lainnya

Alasan Management melakukan startegi ini dalam rangka mencegah penyebaran dalam skala besar Covid-19, yang akan berdampak pada kondisi terpuruknya perusahaan seandainya ada salah satu pekerja yang positif Covid-19 maka semua pekerja akan di karantina 14 hari dan ini akan membuat perusahaan tidak bisa beroperasi dan akan berdampak pada keuangan perusahaan (Cash Flow Perusahaan).

Selain itu management menuturkan kepada PUK bahwa strategi ini dilakukan juga untuk menyelamatkan ataupun mempertahankan keuangan perusahaan, agar perusahaan bisa tetap survive hingga pandemi Corona Virus Deseases 2019 ini berakhir dan bisa segera melakukan recovery.

Tanggal 23 April 2020 PUK SPAMK FSPMI PT. AICC langsung mengadakan rapat di ruang meeting yang berbarengan dengan ruang kantin, perihal besar ini disampaikan pada forum diskusi antara pengurus PUK saat ini dengan Pengurus PUK SPAMK FSPMI PT. AICC periode 2012 -2015 yang berjumlah 35 orang.

PUK SPAMK FSPMI PT. AICC memaparkan hal – hal yang sudah di sepakati terkait permintaan management terkait hari Sabtu yang biasanya digunakan sebagai hari kerja lembur kini berganti menjadi hari kerja biasa, ini adalah keputusan yang sangat berat karena sudah diluar kebiasaan yang ada di AICC. Akan tetapi keputusan yang cepat dan tepat harus segera di ambil kerena melihat kondisi perusahaan yang mengalami penurunan produksi yang sangat signifikan, ini di karenakan adanya pemberlakuan Lockdown dibandara bandara internasional di sejumlah negara, terutama di thailand yang menjadi sasaran utama ekspor AICC. Ini terjadi hampir semua negara, sehingga mempengaruhi kemerosotan pasar bisnis automotif dunia.

Diskusi dan ide ide dimunculkan dengan semangat untuk ikut membantu perusahaan dalam kesulitan ini, agar bisa tetap eksis hingga Covid-19 dan krisis ekonomi ini cepat berakhir dan perekonomian dunia khususnya Indonesia bisa kembali normal. (Wwt)

Pos terkait