Jakarta, KPonline – Pengurus Unit Kerja dan anggota SPAI FSPMI PT. Ikapharmindo Putramas menggelar konsolidasi internal pada Sabtu siang kemarin (14/3). Konsolidasi ini salah satunya terkait permasalahan perjanjian bersama (PB) tentang upah yang di tahun 2016 disepakati kedua belah pihak oleh pimpinan perusahaan dan serikat pekerja.
Dari tahun 2016-2019 PB berjalan seperti apa yang sudah di sepakati, namun di tahun 2020 ini perusahaan sepihak menerapkan upah.
Untuk itu kawan-kawan PUK SPAI FSPMI PT. IKP dan anggota mengajukan konsolidasi sekaligus bedah kasus terkait pelanggaran PB tersebut dengan perangkat Pimpinan Cabang SPAI FSPMI DKI Jakarta. Yang dihadiri ketua PC, sekretaris PC, serta bidang advokasi turut hadir di pertemuan tersebut. Konsolidasi ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi kepada seluruh anggota SPAI FSPMI PT. Ikapharmindo Putramas (IKP).
Dari hasil pertemuan tersebut langkah awal PUK akan membuat somasi kepada pimpinan perusahaan terkait perjanjian bersama yang telah disepakati. Bila tidak ada tanggapan, sangat mungkin akan dilakukan aksi massa hingga langkah hukum.
Konsolidasi ini juga dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi terhadap bahayanya RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang sedang digulirkan oleh pemerintah. Dipastikan PUK SPAI FSPMI PT. IKP akan ambil bagian dan terlibat langsung dalam penolakan keras terhadap rencana pemerintah ini.
Usai konsolidasi kali ini juga dilanjut dengan konsolidasi di tingkat PC SPAI FSPMI DKI bersama seluruh PUK SPAI FSPMI DKI. Mematangkan rencana pemanasan sebelum aksi nasional 23 Maret 2020 mendatang.
“Tanggal 19 Maret 2020, kita akan sosialisasi keliling kawasan industri untuk mensosialisasikan penolakan terhadap RUU Omnibus Law Cilaka kepada seluruh buruh agar memiliki pemahaman yang sama dalam melakukan penolakan.” ujar Kardinal, Ketua PC SPAI FSPMI DKI kepada Media Perdjoeangan siang itu.
Dalam acara konsolidasi dan sosialisasi yang berlangsung hari kemarin PUK SPAI FSPMI PT. Ikapharmindo juga memberikan sumbangan buat kawan-kawan PUK SPAI PT. FNG yg sedang berjuang mendapatkan hak-haknya dalam kasus pailit.
(Jim).
