Beban Hidup Makin Sulit, Jangan Bikin Mencekam Dengan Darurat Sipil

“Jika pemimpin nampak lemah, seluruh rakyat akan merasa lemah”

Menghadapi COVID-19 ini, sebenarnya apa sih yang diharapkan rakyat dari pemerintah? Menurut saya masyarakat hanya berharap pemerintah atau negara tidak lepas tanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.

Rakyat hanya ingin diberi semangat. Karena yang jelas, dengan pandemi COVID-19 ini, masyarakat menjadi terasa semakin berat beban hidupnya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Jadi semua pemimpin harus mampu berkomunikasi yang baik dan mampu menenangkan rakyat

Bacaan Lainnya

Jangan sebentar-sebentar bikin pernyataan yang malah bikin situasi semakin mencekam. Seperti wacana darurat sipil yang menurut saya hanya bikin gaduh dan panik masyarakat.

Di tengah situasi mewabahnya virus Corona di Indonesia, para pejabat harus menenangkan rakyatnya. Publik perlu situasi yang kondusif dan ketenangan.

Saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Fahri Hamzah. Bahwa pemimpin negeri saat ini harus yakin dan memberi ketenangan pada rakyatnya. Jangan nampak bingung dan ragu, karena tidak ada pejabat yang bisa mewakili kepemimpinan inti

“Itu punya daya tahan moril, salah satu sumbernya adalah keyakinan dari seorang pemimpin. Sebab, jika pemimpin nampak lemah, seluruh rakyat akan merasa lemah . Sebaliknya, jika pemimpin nampak kuat dan mampu menggerakkan bangsa, bersatu kita teguh. Ini saat pemimpin tampil mengajak rakyat bersama,” katanya.

“Kecemasan adalah bukti bahwa kita punya ruang tidak paham atas situasi, dan bahkan keadaan kita sendiri. Kecemasan lebih berbahaya dari Corona. Maka tugas utama pemimpin adalah mengajak rakyat melawan rasa cemas.”

Sekarang ini yang di butuhkan adalah ketika masyarakat semakin menderita dan berat beban hidupnya karena pandemi Covid 19 ini. Tapi dengan darurat sipil pemerintah ataupun negara seakan justru lepas tangan tidak menjamin kebutuhan dasar warganegaranya. Justru lebih dominan pada keamanan dan ketertiban umum. (Ete)

Pos terkait