Purwakarta, KPonline – Semangat kebersamaan dan militansi anggota Garda Metal kembali bergelora. Garda Metal FSPMI Purwakarta akan menggelar kegiatan Jambore Garda Metal yang rencananya berlangsung selama dua hari, pada 5-6 Juli, bertempat di kawasan wisata alam Taman Batu, Bojong, Purwakarta.
Kegiatan ini bukan sekadar pertemuan biasa. Jambore Garda Metal FSPMI Purwakarta diharapkan menjadi ajang konsolidasi kader, penguatan militansi, serta mempererat solidaritas antar anggota Garda Metal yang selama ini dikenal sebagai garda terdepan perjuangan kaum buruh.
Untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan acara, panitia pelaksana bahkan telah berangkat lebih awal ke lokasi. Selain melakukan persiapan teknis, panitia juga menggelar gladi resik guna memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan tanpa hambatan. Segala kemungkinan teknis maupun non-teknis telah dipersiapkan dengan matang, demi mewujudkan pelaksanaan Jambore yang sesuai harapan.
“Panitia kami berangkat lebih awal untuk memastikan segala sesuatunya siap. Gladi resik juga kami lakukan agar nanti saat hari pelaksanaan tidak ada hal-hal yang menghambat jalannya kegiatan,” ujar salah satu panitia pelaksana saat ditemui di lokasi.
Senada dengan hal yang sama, Panglima Koordinator Daerah (Pangkorda) Garda Metal FSPMI Purwakarta, Erik Santoso mengapresiasi kinerja panitia Jambore. “Terimakasih kepada kawan kawan atas dedikasi serta keikhlasannya, demi terlaksananya Jambore Garda Metal,” ujarnya.
Ia pun mengungkapkan, walaupun ada kekurangan dalam menyiapkan segala sesuatunya. Baik itu dalam hal materi ataupun hal yang lain, namun kendala tersebut bisa diatasi.
“Semoga yang sudah dilakukan oleh kawan kawan panitia, menjadi ladang pahala bagi semua,” pungkasnya.
Selain menjadi momentum konsolidasi internal, kegiatan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi anggota Garda Metal Purwakarta untuk terus menjaga semangat perjuangan, kebersamaan, dan solidaritas di tengah berbagai tantangan yang dihadapi kaum buruh saat ini.
Dengan latar keindahan alam Taman Batu Bojong, diharapkan semangat Garda Metal FSPMI Purwakarta pun semakin kokoh layaknya batu karang yang tak mudah goyah diterpa gelombang tantangan.
Setidaknya, ini bukan sekadar acara kebersamaan, tapi wadah untuk memperkuat mentalitas pejuang di kalangan Garda Metal. Dan Garda Metal hadir tidak hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan perjuangan buruh yang lebih baik.
Jambore Garda Metal Purwakarta menjadi bukti bahwa perjuangan buruh FSPMI Purwakarta bukan hanya di pabrik atau jalanan, tapi juga di ruang-ruang pembelajaran dan kebersamaan.
Apa Itu Jambore?
Jambore adalah pertemuan besar yang melibatkan banyak orang dalam suatu kegiatan perkemahan, biasanya dengan tujuan mempererat persahabatan, meningkatkan keterampilan, dan membangun semangat kebersamaan. Istilah ini paling sering dikaitkan dengan gerakan kepanduan (pramuka), namun juga digunakan oleh komunitas lain seperti pecinta alam, organisasi pemuda, hingga komunitas buruh seperti Garda Metal.
Di dalam jambore, para peserta mengikuti berbagai kegiatan edukatif, permainan tim, pelatihan kepemimpinan, kegiatan alam terbuka, hingga diskusi-diskusi inspiratif yang bertujuan membangun solidaritas dan karakter positif.
Asal Usul Kata “Jambore”
Kata “jambore” berasal dari bahasa Inggris, dan dipopulerkan oleh pendiri gerakan kepanduan dunia, Lord Robert Baden-Powell, pada awal abad ke-20.
Beberapa ahli bahasa menyebutkan kata ini berasal dari bahasa Irlandia atau Hindi, yang berarti “pertemuan yang meriah” atau “perayaan besar”.
Ada juga yang mengatakan bahwa kata “jambore” sudah digunakan di Amerika Serikat sejak abad ke-19 untuk menggambarkan pesta besar atau acara kumpul-kumpul yang penuh kegembiraan.
Sejarah Singkat Jambore
1. Jambore Dunia Pertama
Tahun: 1920
Tempat: Olympia, London, Inggris
Diselenggarakan oleh: Gerakan Pramuka Dunia (World Organization of the Scout Movement – WOSM)
Peserta: Lebih dari 8.000 orang dari 34 negara.
Jambore ini menjadi ajang berkumpulnya anggota Pramuka dari berbagai bangsa untuk memperkuat persahabatan dan perdamaian dunia pasca-Perang Dunia I.
2. Perkembangan Selanjutnya
Sejak itu, jambore menjadi tradisi tetap di kalangan pramuka internasional, yang diadakan setiap 4 tahun sekali, dikenal sebagai World Scout Jamboree. Kegiatan ini menjadi wadah bagi generasi muda dari berbagai belahan dunia untuk belajar tentang budaya, kerjasama, dan kepemimpinan.
3. Jambore Nasional dan Lokal
Selain jambore tingkat dunia, banyak negara juga mengadakan jambore nasional, provinsi, kabupaten/kota, atau bahkan komunitas seperti Garda Metal (serikat pekerja) yang mengadaptasi konsep jambore sebagai sarana penguatan solidaritas dan kaderisasi anggotanya.
Selain itu, Nilai-Nilai Penting dalam Jambore pun tersirat, dimana mampu menjalin persahabatan lintas batas, kemudian pengembangan diri dan kepemimpinan, Semangat gotong royong, Cinta lingkungan dan alam, serta mampu menciptakan kemandirian dan tanggung jawab sosial
Selain di pramuka, konsep jambore pun digunakan oleh Komunitas motor/mobil, Pecinta alam, Organisasi pemuda dan pelajar, hingga Serikat pekerja (contoh: Jambore Garda Metal)
Dari sejarahnya, jambore adalah simbol dari semangat kebersamaan lintas latar belakang dan budaya.