Akad Suci Terbilang di Curug Cikondang

Cianjur, KPonline, – “Tatandang anu bakal datang, balébat mangsana miang, cunduk waktu nu rahayu niti wanci nu mustari, ninggang mangsa nu sampurna, malati ligar na ati, campaka mangkrak na dada, kembang tanjung nu gumulung pameungkeut cangreud kadeudeuh pakait patali asih pasini rintih ngahiji.

Seja ngalaksanakeun paréntah Gusti sareng sunnah Nabi, geugeut layeut laki rabi sareng pamugi dianti-anti nyakseni Walimatul Urusy pun anak, Santi Haerani dan Fauzi Septianto”

Sepenggal kalimat diatas merupakan penggalan undangan pernikahan berbahasa Sunda, yang disebarkan oleh sahabat dan handai taulan di media sosial dari kedua mempelai yang berbahagia pada Kamis, 23 Juli 2020. Fauzi Septianto, yang akrab disapa dengan panggilan Panji ini, telah menemukan pelabuhan hatinya.


Akad nikah dan janji suci yang mereka ucapkan, dilangsungkan di Kampung Parabon, Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, yang tidak lain merupakan tanah kelahiran dari mempelai wanita, yaitu Santi Haerani. Sebuah desa yang berada di kaki Gunung Padang, sebuah situs megalitikum yang beberapa tahun yang lalu sempat menggemparkan sejarah dunia.


“Kebahagiaan bagi saya dan istri dan kedua keluarga, karena telah disatukan didalam ikatan kekeluargaan. Semoga langgeng hingga kakek-nenek. Sakinah, mawa’dah, warahmah. Insya Allah,” ungkap Fauzi kepada Media Perdjoeangan. Dirinya sangat berterima kasih kepada teman dan sahabat, pengurus dan anggota PUK SPAI-FSPMI PT. Pou Yuen Indonesia, yang telah menyempatkan hadir dalam gelaran pernikahan dirinya.

Akad nikah dan janji suci mereka, diiringi deburan air terjun alami Curug Cikondang, yang hanya berjarak sepelemparan batu dari Kampung Parabon, Desa Sukadana. Airnya yang jernih, mengkiaskan betapa bening dan tulus kisah cinta mereka berdua. (RDW)