Jakarta,KPonline – Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan bahwa KSPI, KSPSI AGN, Aliansi Buruh Jawa Barat, dan Partai Buruh akan menggelar aksi besar-besaran selama tiga hari berturut-turut di Istana Negara, Jakarta.
“Aksi ini melibatkan 50 ribu buruh dari berbagai serikat pekerja untuk mendesakkan beberapa tuntutan,” ujar Said Iqbal. Adapun tuntutan tersebut, pertama, mendesak penetapan dan penandatanganan SK UMSK se-Jawa Barat Tahun 2025 yang telah direkomendasikan oleh Pj Bupati/Walikota setempat.
Kedua, mendesak pencopotan Bey Machmudin dari Jabatan Pj Gubernur Jawa Barat karena dinilai mengabaikan arahan Presiden Prabowo Subianto serta menolak melaksanakan Putusan Mahkamah Konstitusi terkait UMSK. “Kami meminta Bey Machmudin dicopot karena tindakannya mencerminkan pembangkangan terhadap perintah hukum dan Presiden,” tegas Said Iqbal.
Aksi ini akan dilaksanakan pada tanggal 24, 26, dan 27 Desember 2025 dengan melibatkan 50 ribu massa buruh dari seluruh Jawa Barat.
Dalam upaya menyelesaikan permasalahan ini, Said Iqbal menyampaikan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. “Kami meminta bantuan Wakil Ketua DPR untuk menjembatani komunikasi kami dengan Presiden Prabowo Subianto. Kami yakin dengan peran beliau, masalah ini dapat diselesaikan tanpa aksi besar-besaran. Karena bagi buruh, Pak Sufmi Dasco adalah solution maker,” ujar Said Iqbal penuh harap.
Wakil Presiden KSPSI AGN, R Abdullah, menambahkan bahwa penetapan UMSK justru akan menguntungkan perekonomian. “Kenaikan upah, termasuk UMSK, adalah langkah untuk meningkatkan daya beli pekerja yang pada akhirnya akan menggerakkan perekonomian. Perusahaan tidak akan dirugikan, justru diuntungkan karena konsumsi meningkat,” jelas Abdullah.
Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz, turut menyuarakan dukungannya. “Kami berdiri tegak bersama buruh Jawa Barat untuk menuntut keadilan. Penetapan UMSK adalah hak buruh yang harus dihormati,” katanya tegas.
Sementara itu, Ketua Perda KSPI Jawa Barat, Suparno, memastikan bahwa persiapan aksi telah matang. “Kami bersama Aliansi Buruh Jawa Barat siap memobilisasi massa ke Jakarta jika tuntutan ini tidak dipenuhi. Surat pemberitahuan aksi juga sudah dikirimkan kepada pihak-pihak terkait,” ungkap Suparno.
Aksi tiga hari ini menjadi sinyal kuat bahwa buruh tidak akan tinggal diam jika hak-haknya terus diabaikan. Istana Negara akan menjadi saksi perlawanan masif demi keadilan bagi buruh di Indonesia.