Jakarta, KPonline – Pimpinan Cabang SPAI FSPMI DKI Jakart menilai RUU Omnibus Law Cipta Kerja tersebut akan lebih menyengsarakan rakyat Indonesia kalau disahkan. Karena efek diberlakukannya Omnibus Law sangat menyengsarakan kaum buruh, khususnya dengan menjadikan lebih buruknya peraturan ketenagakerjaan yang terdapat dalam cluster 3 RUU tersebut.
Sehubungan Draft OmniBusLaw tersebut dan lambatnya penanganan Virus Corona oleh pemerintahan pusat maka kami perangkat cabang SPAI FSPMI DKI Jakarta akan menggelar Pawai Akbar dan Unjuk Rasa pada Kamis 19 Februari 2020 mulai pukul 08.00 pagi hingga selesai. Aksi ini akan dimulai dari titik kumpul di depan tenda perjuangan PUK SPAI FSPMI PT. FirnaGlass, Pulogadung dengan target berkeliling Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur melakukan sosialisasi kepada buruh di kawasan tersebut.
Kardinal, ketua PC SPAI FSPMI DKI Jakarta menyampaikan bahwa dalam aksi besok (19/3) mereka akan menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya :
1.TolakOmniBuslAw RUU Cipta Kerja(Cilaka)
2. Sediakan Hand sanitizir dan Masker Gratis serta Vitamin tambahan Buat Boeroeh yg masih bekerja pasca di umumkan Bencana nasional oleh Pemerintah
3.Pemeriksaan dan pengobatan Gratis Untuk Boeroeh Jakarta terkait Virus Corona
4.Bayar Upah penuh bila perusahaan meliburkan Boeroeh karena Bencana Virus Corona
Sehubungan aksi besok, Kardinal juga mengundan seluruh sektor FSPMI dan elemen buruh DKI untuk bisa bergabung dalam sosialisasi ini agar lebih maksimal menyentuh buruh di kawasan.
“Bersama ini kami mengundang seluruh sektor FSPMI dan elemen buruh DKI untuk bisa bergabung dalam sosialisasi ini agar lebih maksimal menyentuh buruh di kawasan serta rekan rekan Jurnalis Media TV, Online, Cetak untuk hadir membantu peliputan dan pemberitaan pada aksi besok.” ujar Kardinal kepada Media Perdjoeangan.
(jim)
