Jakarta, KPonline – Perundingan kedua terkait perselisihan antara PUK SPAI FSPMI PT. Citra Motor Jakarta dengan pihak perwakilan manajemen perusahaan yang dilakukan pada jumat pagi hingga sore kemarin (29/11) ternyata masih belum menemukan kata sepakat.
Pihak perwakilan perusahaan yang diutus dalam perundingan dengan perangkat PC SPAI FSPMI DKI yang dikuasakan oleh PUK PT. Citra Motor ternyata tidak bergeming dengan keputusan awal yaitu mutasi seluruh karyawan ke Palembang. Dan bagi yang tidak bersedia dianggap mengundurkan diri.
“Ini ada indikasi pola pola PHK sepihak dengan kompensasi uang pisah murah dari pengusaha hitam, dan ketika ini menghantam anggota kita maka akan kita lawan habis habisan.” ungkap Kardinal, Ketua PC SPAI FSPMI DKI Jakarta.
“Selain itu ada indikasi union busting terhadap FSPMI, karena sekarang pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja dianggap sudah semakin pintar mengerti aturan undang undang sehingga akan mengganggu jalannya usaha dengan cara cara yang tidak baik seperti upah murah di bawah UMP, bahkan bagi pekerja yang sudah bekerja selama 20 tahun lebih.” lanjutnya.
“Hasil perundingan kemarin masih deadlock, perusahaan tetap pada putusan mutasi jika menolak mendapatkan uang pisah meski nilainya sedikit bertambah dari perundingan sebelum nya. Sikap PUK SPAI FSPMI PT. Citra Motor DKI tetap menolak mutasi dan melanjutkan mogok kerja hingga satu bulan ke depan.” jelas Kardinal saat dihubungi via telp oleh Media Perdjoeangan DKI.
Sementara perangkat PC SPAI FSPMI DKI akan kembali mendiskusikan terkait langkah langkah ke depan untuk menghadapi kasus ini.
(Jim).
