Jakarta, KPonline – Untuk menambah pemahaman politik, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SPAMK FSPMI selain membahas permasalahan ekonomi juga membahas masalah politik. Dalam hal ini, Rakernas mengundang pengamat politik Said Salahudin.
Ini selaras dengan kebijakan organisasi yang telah memutuskan politik sebagai pilihan strategi.
Perlu diketahui, di SPAMK FSPMI ada 20 kadernya yang maju sebagai calon legislatif (caleg). Sedangkan di FSPMI ada 67 orang kader yang menjadi. Dalam hal ini, SPAMK FSPMI berkomitmen untuk mensukseskan strategi politik yang sudah diputuskan organisasi.
Menurut Said Salahudin, setiap caleg harus memahami aturan pemilu. Hal ini, agar, para caleg bisa menerapkan strategi dengan baik. Menyerang atau bertahan.
Namun karena cakupan strategi dan regulasi Pemilu sangat luas, dia mengusulkan agar ada diskusi rutin mingguan atau bulanan.
Selain itu, Said meminta agar mulai didata potensi dukungan orang per orang, lengkap dengan nama dan alamat. Sehingga dukungan tidak lagi abstrak.
