Bekasi, KPonline – Seluruh karyawan yang tergabung dalam organisansi Federasai Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT Honda Lock Indonesia , tepat pada hari Jumat (13/12/2019) serentak kembali berkumpul di plataran perusahaan, dan enggan untuk kembali pulang ke rumah masing-masing.
Hal ini terjadi karena informasi yang di dapat oleh seluruh anggota PUK SPAMK PT Honda Lock Indonesia sedang diadakannya pertemuan antara perwakilan PUK SPAMK FSPMI PT.Honda Lock Indonesia dengan Perwakilan Direksi PT Honda Lock Indonesia untuk membahas terkait bonus tahun 2019.
Suasana sempat memanas ketika anggota yang berada di plant 2 juga ikut merapat untuk bergabung dengan anggota lainnya. Dengan penuh kekompakan seluruh anggota menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan bertujuan untuk memberi pesan tegas kepada pengusaha PT Honda Lock Indonesia bahwa harus mengikuti aturan yang sudah disepakati dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Dalam orasinya salah satu korlap dengan lantang akan terus adakan perlawanan, jika pihak perusahaan tidak ada itikat baik untuk menaikan besaran bonus 2019.
“Mengenai besaran bonus tiap tahun memang harus berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan Serikat Pekerja sebagaimana tertuang dalam PKB pasal 34 ayat 2. Kita masih ingat catatan buruk yang pernah dilakukan oleh pihak manajemen PT Honda Lock Indonesia pada tahun 2018, dimana telah melakukan Pelanggaran PKB tentang pembayaran sepihak dalam bonus tahun 2018 yang berdasarkan SK Presdir,” ucapnya sambil mengepalkan tangan.
“Kita akan terus melawan karena ini salah satu tuntutan dari anggota, jangan pernah mencoba lagi pihak manajemen PT Honda Lock Indonesia melakukan hal yang sama,” tambahnya dengan tegas.
Sikap tegas Serikat Pekerja ini dipicu belum adanya itikad baik dari pengusaha untuk menaikan nilai bonus tahun 2019, yang sudah berjalan 5 tahun ke belakang. Pengusaha hanya memberikan nilai bonus 2x upah, tidak berbanding lurus dengan kemajuan perusahaan yang saat ini sudah mempunyai 2 plant yang berjalan. (Jhole)
